jpnn.com, JAKARTA - Lion Air Group mengakhiri pengoperasian Boeing 747-400 registrasi pesawat PK-LHG. Pesawat katagori berbadan lebar atau wide body ini merupakan satu-satunya armada yang dimiliki Lion Air berkonfigurasi dua kabin (double deck).
Pesawat berkapasitas 12 kursi kelas bisnis, dan 492 ekonomi itu telah dioperasikan sejak 23 April 2009.
BACA JUGA: 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8 Tidak Beroperasi, ini yang Dilakukan Lion Air
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, Boeing 747-400 telah menunjukkan keandalannya dengan menggabungkan beberapa keunggulan.
Dia memerinci antara lain aerodinamis, teknologi dan struktural yang membuat lebih efisien, dapat terbang jarak jauh (long range non-stop) berkecepatan tinggi, serta mampu membawa lebih banyak tingkat isian (payload) penumpang dan kargo.
BACA JUGA: Kecelakaan Pesawat Ethiopia Mirip Lion Air JT610, Boeing Makin Terpojok
"Lion Air sangat bangga mengoperasikan pesawat berjuluk "Queen of the Skies" dalam kurun waktu 10 tahun guna melayani penerbangan komersial di domestik seperti Soekarno - Hatta Tangerang, Medan Kualanamu, Batam, Surabaya, Denpasar dan Makassar, serta tujuan internasional ke Jeddah dan Madinah," kata Danang, Minggu (24/3).
Dia menambahkan pesawat Boeing 747-400 berperan sangat penting dalam perjalanan Lion Air karena memberikan kontribusi positif. Karena itu, Lion Air memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas berakhirnya masa kerja Boeing 747-400 melalui acara spesial yang mengangkat tema momen terakhir dan bersiap menyambut pesawat baru Last Moment Boeing 747-400 & Welcoming Airbus 330-900NEO.
BACA JUGA: Batik Air Resmikan Penerbangan Internasional dari Yunnan
"Pesawat berbadan lebar Airbus 330-900NEO akan dikirimkan secara bertahap sesuai jadwal dan direncanakan tiba di Indonesia pada Mei 2019. Pada tahun ini, Lion Air akan menerima dua pesawat," kata Danang.
Lion Air pada 2018 telah memesan sepuluh unit Airbus 330-900NEO dan memiliki opsi memperoleh empat pesawat sejenis. Kesepuluh pesawat dijadwalkan untuk pengiriman ke Lion Air Group pada 2019 dan 2020.
Lion Air sudah mempersiapkan dengan optimal yang berkaitan pengoperasian Airbus 330-900NEO, seperti sumber daya manusia baik itu pilot, awak kabin, teknisi, layanan di darat (ground handling), pusat pelatihan dan hal-hal lain yang terkait.
"Pesawat ini dikenal karena menawarkan lebih hemat bahan bakar dan jangkauan terbang lebih panjang," katanya.
Lion Air optimistis bisa melayani berbagai sektor pasar hingga penerbangan yang membutuhkan waktu 15 jam, secara efisien bisa melayani sebagian besar rute penerbangan berkonsep tata letak kursi lorong ganda (double aisle) dengan fleksibilitas pengaturan kursi penumpang hingga 440.
"Selain itu, Airbus 330NEO menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan banyak barang bawaan di kabin," ungkap Danang.
Kehadiran Airbus 330NEO untuk memperluas jaringan atau rute Lion Air, memperkuat armada serta melengkapi wide body yang sudah dioperasikan Lion Air yaitu tiga Airbus A330-300 (440 kelas ekonomi).
Pengoperasian Airbus 330NEO akan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan hadirnya terbang langsung, antara lain penerbangan umrah non-stop dari Makassar ke Madinah, Balikpapan ke Jeddah, Surabaya ke Madinah, Solo tujuan Jeddah. Selain itu, Lion Air mempersiapkan ekspansi pasar wisata ke Asia Selatan, salah satunya di India.(Boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 737 MAX 8
Redaktur : Boy
Reporter : Boy, Yessy