JAKARTA - Setelah mendapat teguran keras dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, birokrasi bergerak cepat mengurus perizinan impor daging sapi bagi Badan Urusan Logistik (Bulog). BUMN bidang pangan tersebut kini telah mengantongi izin untuk mendatangkan daging sapi dari Australia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Bulog memang telah mengajukan surat permohonan nomor B-470/II/DP200/07/2013 tertanggal 11 Juli 2013 tentang permohonan revisi RPP (Rekomendasi Persetujuan Pemasukan) daging dari luar negeri untuk pemasukan daging lewat Bandara Soekarno-Hatta. Surat itupun telah disetujui.
"Bulog mendapat izin mengirim daging sapi sebanyak 800 ton lewat udara," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro di Jakarta, Minggu (14/7).
Dengan didatangkan melalui pesawat udara, daging impor bisa tiba di Jakarta dalam waktu beberapa jam. Kecepatan diperlukan karena di awal bulan Ramadan ini harga daging sapi rata-rata nasional mencapai Rp 95.000 per kilogram. Bahkan di beberapa daerah sudah menembus di atas Rp 100.000 per kilogram.
Jika hanya mengandalkan kapal laut, butuh waktu sedikitnya 10 hari perjalanan dari Australia menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dengan terbitnya izin mengirim daging lewat Bandara Soekarno-Hatta, Bulog rencananya akan mulai mendatangkan daging pada hari ini (15/7). "Setibanya di bandara, daging langsung didistribusikan," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Dia mengatakan, daging sebanyak 800 ton akan dikirim dengan pesawat setiap hari hingga menjelang Idul Fitri mendatang. Mengirim daging lewat udara memang tidak bisa dalam jumlah banyak, harus bertahap.
Kemudian, sisanya akan dikirim dengan kapal melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Bulog telah memiliki kontrak pengiriman lewat laut, dan akan tiba di Jakarta pada 25 Juli 2013 mendatang. Tetapi jumlahnya belum dapat dipastikan. Yang jelas, Bulog telah memiliki izin mengimpor 3.000 ton daging sapi.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berang karena harga daging sapi tak kunjung turun. Padahal ia telah mengeluarkan instruksi sejak beberapa bulan lalu agar harga daging sapi dikendalikan. Menjelang Ramadan ini, harga daging sapi bukannya berhasil diturunkan malah makin mahal.
Presiden makin gerah setelah tahu bahwa persoalannya ada pada perizinan yang lama. Sudah sejak tiga bulan lalu Bulog meminta izin agar dapat mengimpor daging sapi. Targetnya, operasi pasar digelar menjelang Ramadan. Tetapi izin baru terbit di awal Ramadan, dan operasi pasar hingga kini belum bisa dilakukan. Harga daging sapi pun makin terkerek.(dri)
Bulog memang telah mengajukan surat permohonan nomor B-470/II/DP200/07/2013 tertanggal 11 Juli 2013 tentang permohonan revisi RPP (Rekomendasi Persetujuan Pemasukan) daging dari luar negeri untuk pemasukan daging lewat Bandara Soekarno-Hatta. Surat itupun telah disetujui.
"Bulog mendapat izin mengirim daging sapi sebanyak 800 ton lewat udara," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro di Jakarta, Minggu (14/7).
Dengan didatangkan melalui pesawat udara, daging impor bisa tiba di Jakarta dalam waktu beberapa jam. Kecepatan diperlukan karena di awal bulan Ramadan ini harga daging sapi rata-rata nasional mencapai Rp 95.000 per kilogram. Bahkan di beberapa daerah sudah menembus di atas Rp 100.000 per kilogram.
Jika hanya mengandalkan kapal laut, butuh waktu sedikitnya 10 hari perjalanan dari Australia menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dengan terbitnya izin mengirim daging lewat Bandara Soekarno-Hatta, Bulog rencananya akan mulai mendatangkan daging pada hari ini (15/7). "Setibanya di bandara, daging langsung didistribusikan," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Dia mengatakan, daging sebanyak 800 ton akan dikirim dengan pesawat setiap hari hingga menjelang Idul Fitri mendatang. Mengirim daging lewat udara memang tidak bisa dalam jumlah banyak, harus bertahap.
Kemudian, sisanya akan dikirim dengan kapal melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Bulog telah memiliki kontrak pengiriman lewat laut, dan akan tiba di Jakarta pada 25 Juli 2013 mendatang. Tetapi jumlahnya belum dapat dipastikan. Yang jelas, Bulog telah memiliki izin mengimpor 3.000 ton daging sapi.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berang karena harga daging sapi tak kunjung turun. Padahal ia telah mengeluarkan instruksi sejak beberapa bulan lalu agar harga daging sapi dikendalikan. Menjelang Ramadan ini, harga daging sapi bukannya berhasil diturunkan malah makin mahal.
Presiden makin gerah setelah tahu bahwa persoalannya ada pada perizinan yang lama. Sudah sejak tiga bulan lalu Bulog meminta izin agar dapat mengimpor daging sapi. Targetnya, operasi pasar digelar menjelang Ramadan. Tetapi izin baru terbit di awal Ramadan, dan operasi pasar hingga kini belum bisa dilakukan. Harga daging sapi pun makin terkerek.(dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamsostek Muara Enim Buka Pelayanan Satu Pintu
Redaktur : Tim Redaksi