Indonesia punya jagoan tinju profesional baru di IndonesiaUsianya masih muda, 21, tapi sudah mampu mengukir rekor di Amerika Serikat.
Dunia tinju Indonesia sempat berduka
BACA JUGA: Arsenal Pesta Gol di Piala Carling
Itu terjadi saat Muhammad Rachman harus menanggalkan sabuk juara kelas terbang mini (47,6 kg) versi IBF karena kalah angka saat menghadapi petinju Filipina Florante Condes di Jakarta pada 7 Juli 2007BACA JUGA: Ronaldo Cetak Gol Pertama Musim Ini
Dia merupakan pemegang sabuk juara kelas bulu (57,1 kg) versi WBA
BACA JUGA: Juara Dunia Taekwondo Terbitkan Buku Tendangan Pamungkas
Tapi, Indonesia sudah punya penerus Rachman dan ChrisDia adalah Daud "Cino" JordanDengan usia yang masih muda, 21 tahun, dia telah menyandang gelar kelas bulu WBO Aspac YouthBahkan, prestasinya itu mampu melebihi Rachman dan Chris.
Petinju asal Desa Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalbar, tersebut tercatat sebagai petinju pertama Indonesia yang mampu menorehkan sejarah di Amerika Serikat, negeri yang diakui sebagai kiblatnya tinju pro duniaDia menang angka mayoritas (majority decesion) atas Jose Antonio Meza (Meksiko) dalam pertarungan nongelar delapan ronde di MGM Grand Las Vegas pada 13 September lalu
Kemenangan tersebut tidak hanya membuka peluang bagi dia meraih gelar juara duniaNamun, lewat kepalan Cino, nama Indonesia pun ikut dikenal masyarakat di sanaSebelumnya, ada tiga petinju yang mencoba keberuntungan di Amerika Serikat
Mereka adalah Ellyas Pical, Andrian Kaspari, dan Anis RogaSemuanya bertanding dalam perebutan gelar dunia versi IBF dan kalahElly, juara dunia kelas bantam junior versi IBF, harus kehilangan gelar ketika kalah angka atas Juan Polo Perez di Roanoke, Virginia, pada 1989Berikutnya, Andrian kalah TKO ronde ke-3 dari Tim Austin di Las Vegas (1998)Sedangkan Anis kalah pada KO ronde ke-4 dari Mauricio Pastrama di Florida (1998)
Harapan Cino memburu gelar juara dunia terbuka lebarApalagi, sekarang namanya sudah tercantum dalam daftar di penantang peringkat ke-3 dunia versi WBOPosisi tersebut memungkinkan dia dihadapkan dengan juara dunia sesungguhnya dari versi itu, Steven Luevano (AS)Tetapi, Golden Boy Promotion, perusahaan milik mantan juara dunia Oscar De La Hoya, yang mengikat kontrak Cino untuk pertarungan selama lima tahun ke depan tak ingin buru-buru menempuh jalur itu�
Alasannya, selain kemenangan Cino baru dalam taraf pemula dan baru melakoni pertarungan delapan ronde, Cino belum dikenal publik ASSelain itu, Cino dinilai belum melewati tantangan sesungguhnyaYakni, bertarung sepuluh ronde dan menunjukkan kualitas sebagai petinju yang pantas diorbitkan ke jejang duniaGolden Boy Promotion sudah mendesain Cino ke jalur duniaTentu saja, Cino harus mampu melewati tantangan sesungguhnya.
Sebagaimana dikatakan penata tanding DB (Daniel Bahari) Promotion, Pino Bahari, yang dipercaya Golden Boy Promotion terhadap kesiapan Cino di Indonesia, pengagum Juan Manuel Marquez dari Filipina itu diwajibkan menjalani tiga atau empat kali pertandingan nongelar sepuluh rondePertarungan inilah yang dianggap sebagai tantangan sesungguhnyaHasilnya pun harus positif"Tidak hanya dituntut menang, tetapi Cino juga harus tampil bagus," ucap Pino
Pertarungan perdana nongelar sepuluh ronde akan dilakoni Cino pada 6 Desember mendatang, juga di MGM Grand Las VegasJelas, pertarungan mendatang tersebut lebih bergengsi dibandingkan sebelumnyaBukan hanya pertarungannya bertambah menjadi sepuluh ronde, tetapi Cino akan tampil satu ring dengan dua petinju yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat tinju dunia saat iniYakni, Manny Pacquiao (Filipina) dan mantan juara dunia Oscar De La Hoya
Sayang, nama lawan Cino berikut belum ditentukanPino hanya menyebut bahwa lawan berikut dijanjikan lebih baik dibandingkan sebelumnyaPada pertarungan nongelar delapan ronde lalu, duel Cino melawan Jose Antionio Meza menjadi partai tambahan dari pertarungan gelar di kelas ringan versi WBO antara Joel Casmayor (Kuba) melawan Juan Manuel Marquez (Meksiko)(agus sudjoko/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawatan United ke Chelsea Berbuntut
Redaktur : Tim Redaksi