Jika Chris akan menghadapi petinju Thailand Chonlatarn Piriyapinyo, Daud akan dijajal petinju Mongolia Choi Tseveenpurev. Ini adalah kali pertama Daud naik ring dengan status sebagai juara dunia kelas bulu IBO.
Daud menyatakan tidak akan menganggap remeh lawan. Meski, penantangnya sudah berusia 40 tahun. "Benar bahwa saya adalah juara dunia. Tapi itu bukan berarti saya adalah yang terhebat. Saya selalu meyakini bahwa setiap lawan berbahaya bagi saya," kata Daud.
Petinju 25 tahun itu menyatakan dirinya tidak ingin statusnya sebagai juara bertahan malah akan menjadi tekanan dan beban saat naik ring nanti. Untuk itu, Daud menegaskan akan menempatkan posisinya sebagai penantang.
"Saya tidak pernah berpikir bahwa saya yang harus mempertahankan sabuk gelar juara dunia. Saya adalah penantang yang akan coba kembali merebut sabuk itu, begitu pola pikir saya," lanjut petinju dengan rekor menang 29(23KO) kalah dua kali dan tak pernah memetik hasil draw itu.
Daud, yang sejak awal Oktober ini berlatih di OSO Sport Center Bekasi, mengungkapkan, seperti pertandingan sebelumnya dirinya bakal habis-habisan saat menghadapi Choi Tseveenpurev.
"Di setiap pertandingan yang saya lalui, selalu ada kemungkinan saya menang KO, TKO, atau angka, juga demikian halnya dengan adanya kemungkinan saya kalah KO, TKO, atau angka. Saya akan fight untuk menang," tegas Cino.
Melihat catatan rekor milik Tseveenpurev, 36(24KO)-5-0, petinju yang turun ke pro pada tahun 1996 ini tidaklah terlalu istimewa. Namun tujuh pertarungan terakhir berhasil dilalui Tsevenpureev dengan kemenangan, tiga diantaranya merupakan kemenangan TKO.
"Saya sudah melihat rekaman pertandingannya dan satu hal yang bisa saya pastikan adalah Tseveenpurev ini memiliki pukulan yang keras. Pertahanan Daud harus menjadi titik perhatian agar tidak pernah memberikan ruang bagi Tseveenpurev selama pertandingan berlangsung nanti," tambah Damianus Yordan, kakak sekaligus pelatih Daud Yordan. (ali/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uang Tak Bisa Beli Kemenangan
Redaktur : Tim Redaksi