David Foster Sanjung Wiranto dan Hary Tanoe

Minggu, 30 Maret 2014 – 04:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Musisi kondang David Foster kembali menghibur para penggemarnya di Indonesia. Sabtu (29/3) malam, pianis, penulis lagu sekaligus penata musik kelahiran Kanada itu tampil dalam konser bertajuk 'An Evening with David Foster and Friends' di Kota Kasablanka, Jakarta.

Konser eksklusif David Foster itu dihadiri para tamu pemegang undangan khusus. Ada sejumlah tokoh beken yang hadir di konser itu seperti mantan Panglima TNI Wiranto, pengusaha Hary Tanoesoedibjo dan Murdaya Poo, serta beberapa pengusaha menengah dan papan atas lainnya.

BACA JUGA: Asap Riau, Diduga Ada Keterlibatan Aparat Keamanan

Kehadiran Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo yang juga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Partai Hanura ternyata tak luput dari perhatian David Foster. Secara khusus, David bahkan memuji keduanya. Meski Wiranto dan Hary baru menyandang status capres dan cawapres, namun David sudah menyebut dua politisi Hanura itu dengan panggilan Mr President dan Mr Vice President.  

David yang mengaku sudah tahu sosok Wiranto menyebut Ketua Umum Hanura itu orang yang baik. David juga mengaku sudah lama bersahabat dengan Hary Tanoesoedibjo.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Lega Ketoprak BUMN Sukses Mengundang Tawa

Bahkan, nama Wiranto dan Hary dijadikan epilog oleh David setelah mengiringi lagu What A Wonderful World yang lembut. "Anda tadi dengar lagu ‘What a Wonderful World'. Dengar saya, jika kita pilih kedua orang ini, yakinlah Indonesia akan selalu wonderful," kata David yang langsung ditimpali applause penonton.

Wiranto pun diberi kesempatan untuk tampil memberikan sambutan. Hal yang disinggung Wiranto tak lain keputusannya maju sebagai capres bersama Hary Tanoe. Mantan Menteri Pertahanan itu menyebut duetnya dengan Hary merupakan bentuk penghargaan kepada keberagaman Indonesia. “Kami merasa bahwa kami harus berbuat untuk Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Fadli Zon: Kalau Puisi Nyerempet Jokowi, Namanya juga Nulis

Ia memilih terjun ke politik dan ikut di pilpres untuk mendapat mandat rakyat. Padahal, kata Wiranto, dirinya bisa saja pada 1998 berkuasa karena sebagai Panglima ABRI kala itu mendapat kewenangan khusus dari Presiden Soeharto untuk bertindak mengambilalih pemerintahan.

"Tapi saya berpikir, apa ada manfaatnya, atau justru ini mudarat? Kalau saya ambil, pasti ada civil war (perang saudara, red), akan ada banyak korban tatkala saya dorong militer melawan rakyat. Saya justru mengarahkan Indonesia ke demokrasi," tandasnya.

Sedangkan Hary yang juga diberi kesempatan memberikan kata sambutan membeber alasannya terjun ke politik. Bos MNC Group itu merasa punya konsep yang bisa diterapkan untuk memajukan Indonesia.

Karenanya, Hary memutuskan masuk Hanura dan menjadi mitra Wiranto sebagai cawapres. “Yang kami cari ortoritas, kewenangan. Kenapa? Supaya bisa mengambil keputusan dan kebijakan demi kemajuan Indonesia sebenarnya,” ucapnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Siapkan Pengaturan Tempat Buat Lembaga Survei di TPS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler