Daya Saing Indonesia Peringkat 50 dari 141 Negara

Selasa, 03 Desember 2019 – 09:47 WIB
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro. Foto: Humas Kemenristek/BRIN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, daya saing Indonesia masih rendah dan harus ditingkatkan.

Data The Global Competitiveness Report tahun 2019 menyebutkan, daya saing Indonesia masih berada di peringkat 50 dari 141 negara. Salah satu komponen dari pilar kapabilitas inovasi untuk mendukung daya saing adalah kualitas/keunggulan lembaga litbang (research institution prominence).

BACA JUGA: Bambang Brodjonegoro Sebut Hasil Riset dari Indonesia Kurang Dikenal Dunia

“Hal ini menunjukkan pentingnya peningkatan kualitas lembaga litbang sehingga bisa menghasilkan produk hasil litbang yang dapat dikomersialisasikan dan meningkatkan daya saing Indonesia. Ini merupakan salah tugas Kemenristek/BRIN dalam melakukan sinergitas riset dan inovasi seluruh lembaga litbangjirap (penelitian pengembangan pengkajian penerapan),” ujar Menteri Bambang saat memberikan arahan pada acara Apresiasi Lembaga Litbang Tahun 2019 di Auditorium BJ Habibie Gedung BPPT II, Jakarta, Senin (2/12).

Menteri Bambang mengapresiasi 18 Lembaga Litbang Penerima Penetapan Pusat Unggulan Iptek (PUI) 2019 dan mendorong Lembaga Litbang tidak hanya dalam Pusat Unggulan Iptek (PUI). Namun, PUI naik kelas menjadi Sains Techno Park (STP) agar mampu bersaing di level internasional.

BACA JUGA: Bambang Brodjonegoro: Tenaga Coding Makin Dibutuhkan

"Untuk Pusat Unggulan Ilmiah tidak boleh cukup sampai menjadi PUI saja, tetapi harus naik kelas menjadi STP. Harus semakin giat melakukan inovasi dan melahirkan produk inovasi yang bisa meningkatkan daya saing," ungkap Menteri Bambang.

Sementara itu Plt Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Soewignyo menuturkan l kegiatan ini merupakan apresiasi kepada seluruh pelaku litbang, baik Lembaga Litbang Pemerintah, Lembaga Litbang Daerah dan Lembaga Litbang Industri.

Hingga akhir tahun Kabinet Indonesia Kerja Oktober 2019, output yang telah dihasilkan 137 Pusat Unggulan Iptek; 15 BPPD Berkinerja Utama; 69 Pranata Litbang Terakreditasi, dan peningkatan jumlah kepesertaan Badan Usaha/Industri untuk mendapatkan IIRDI Award sebanyak 22 lembaga.

Menteri Bambang menambahkan, pada 2019, melalui kegiatan Apresiasi Lembaga Litbang ini akan diberikan Penetapan 18 Pusat Unggulan Iptek, Apresiasi kepada 3 (tiga) BPPD Berkinerja Utama, Penyerahan 24 Sertifikat Akreditasi Pranata Litbang; Apresiasi kepada 7 Lembaga Litbang Industri Inovatif/IIRDI Award.

Sedangkan beberapa pencapaian kinerja outcome kelembagaan yang telah dihasilkan antara lain 833 paten; 2442 publikasi internasional; 2969 publikasi nasional; 3544 kerja sama riset nasional; 1094 kerja sama riset internasional; 20302 kerjasama non riset; 6686 kontrak bisnis dalam rangka hilirisasi produk unggulan lembaga litbang. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler