jpnn.com - KECANGGIHAN perangkat pintar belum diimbangi dengan daya tahan baterainya. Itu sebabnya pembesut gadget berlomba-lomba membuat baterai perangkat mereka tahan lama.
Penemuan terbaru dari para peneliti di Virginia Tech University mungkin bisa menjadi solusinya. Mereka menciptakan terobosan dengan menggunakan bio energi dari bahan gula alami, daripada bahan kimia seperti lithium yang umum dijumpai di baterai gadget.
BACA JUGA: Google Paling Rajin Sogok Birokrat AS
Baterai dengan sumber energi gula alami ini diklaim para peneliti sangat ideal untuk digunakan pada ponsel. Berbeda dengan bio energi lain seperti hydrogen dan methanol, material gula bisa dibilang lebih aman karena bersifat non-explosive atau tidak mudah meledak dan terbakar.
"Sangat logis ketika kami mencoba 'memanen' sumber energi alami dengan cara yang ramah lingkungan, untuk digunakan pada baterai," kata Profesor Y H Percival Yang, seperti dilansir laman Tech Radar, Kamis (23/1).
BACA JUGA: Penjualan PC Asia Pasifik Makin Lesu
Menariknya, sumber energi alamiah ini didapatkan dari sari pati pada makanan sehari-hari, salah satunya kentang. Sari pati ini dipecah secara bertahap menggunakan enzim cascade.
Dengan cara ini, elektron dengan kualitas signifikan akan muncul untuk menghasilkan arus energi. Sebelumnya, memang sudah ada penelitian mengenai sumber energi dari gula.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Batalkan Merger XL dan Axis
Terobosan terbaru ini diyakini bisa memproduksi energi yang lebih signifikan. "Metode ini bisa menyimpan 10 kali lebih banyak energi dibandingkan sumber energi dengan bahan dasar kimia," pungkas Zhang.
Jurnal ilmiah Nature Communications menyebut baterai berbahan dasar sari pati kentang bisa digunakan menyalakan baterai hingga tiga tahun dalam satu kali pengisian baterai.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... WhatsApp Raup 430 Juta Pengguna
Redaktur : Tim Redaksi