Daya Tarik Baru Yogyakarta: Promosi dan Publikasi Digital Desa Wisata Penting Dilakukan

Selasa, 27 Juni 2023 – 21:57 WIB
Kementerian Kominfo (Kemkominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menggelar webinar GenPosting (Generasi Positive Thinking) bertema Optimalisasi Promosi dan Publikasi Digital Potensi Desa. Foto dok Kominfo

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Kominfo (Kemkominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim menggelar webinar GenPosting (Generasi Positive Thinking) bertema Optimalisasi Promosi dan Publikasi Digital Potensi Desa.

Presiden telah menginstruksikan untuk fokus dalam pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

BACA JUGA: Terseret Kasus BTS Kominfo, PT Basis Utama Prima Tegaskan Hal ini

“Salah satu yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah bersama dengan para pelaku pariwisata adalah turut mempromosikan potensi lain yang ada di daerahnya, seperti promosi desa wisata,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary.

DIY tidak hanya dikenal lewat kekayaan budaya yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, tetapi juga memiliki banyak desa wisata yang menawarkan pengalaman menarik dan interaksi dengan tiap keunikan yang ditawarkan masing-masing wilayah.

BACA JUGA: Hindari Konsumsi Sodium Berlebihan, Cara ini Bisa jadi Alternatif Pengganti Garam di Rumah

Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, menekankan soal pentingnya kolaborasi dari para desa atau kampung wisata sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain.

“Kita punya kampung wisata, namun saat ini fokusnya adalah bagaimana menjadi kawasan yang tidak berdiri sendiri. Ketika kita menjahitnya, maka wisatawan bisa seharian menghabiskan waktu dengan pengalaman yang berbeda-beda,” papar GKR Bendara.

BACA JUGA: Gandeng Pupuk Indonesia, Cakra Abhipraya Responsif Beri Edukasi 80 Calon Sukarelawan

Desa-desa dan kampung wisata yang ada di Yogyakarta, menurut GKR Bendara masih lebih fokus di daerah masing-masing dan kurang bersinkronisasi dengan lainnya.

“Jangan lihat apa yang tidak dipunya, tetapi kita lihat potensi apa yang dimiliki. Karena apa yang terlihat biasa dilihat sehari-hari, bisa menjadi potensi dan keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya,” tambah GKR Bendara.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di sisi lain juga mendukung pengembangan desa wisata di Indonesia lewat Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Salah satu aspek penilaiannya adalah dari segi digital dan kreatif, yang mempromosikan desa wisata lewat berbagai platform digital.

“Konten yang menarik, informatif, dan tentang paket wisata yang bisa diakses oleh wisatawan, dan tentunya konten itu harus bisa memberikan berbagai informasi tentang jenis wisata baik alam, budaya, buatan, sehingga wisatawan sebelum datang sudah tahu terlebih dahulu, apa saja yang bisa dieksplor,” tutur Koordinator Perancangan Destinasi, Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Endah Ruswanti.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, di sisi lain menekankan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para pengelola desa wisata di Yogyakarta.

“Ada 3 hal yang jadi poin penting dari desa wisata. Yaitu unique selling point, tiap desa wisata pasti ada, namun memang harus sabar dan jangan duplikasi. Lalu, produk dan pengalaman yang berkualitas, juga tak kalah penting adalah sustainable tourism, yakni keberlangsungan dari pembangunan desa wisata yang akan sangat berpengaruh ke masyarakat sekitarnya,” kata Bobby.

Acara GenPosting ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri total lebih dari 350 peserta, termasuk para kepala desa dan pegiat media sosial yang aktif di DIY.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler