DBD di Kalsel Rengut 9 Jiwa

Kamis, 08 Maret 2012 – 11:36 WIB
BANJARMASIN – Gubernur Kalsel, Rudy Ariffin meminta jajaran Dinas Kesehatan untuk bergerak cepat mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang melanda daerah itu. Perintah Rudy Ariffin ini menyusul ditetapkannya Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebagai daerah berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD).   

“Soal KLB DBD ini harus mendapatkan perhatian serius agar tidak ada korban lagi," kata Rudy Ariffin.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Rosihan Adhani mengaku sudah mendapatkan laporan tentang status KLB DBD di HST. “Kenapa bisa sampai KLB karena ada beberapa syarat yang dipenuhi. Bahwa di HST telah terjadi peningkatan kasus yang mencapai dua kali lipat dengan tahun sebelumnya. Di HST juga ditemukan korban meninggal sebanyak 5 orang, padahal tahun lalu tidak ada korban meninggal,” terangnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Meskipun HST telah ditetapkan KLB, tidak demikian dengan Kalsel. Secara umum status Kalsel masih aman dari DBD. “Kalsel belum KLB, kalau melihat data memang jumlah kasus dan angka kematian masih belum dua kali lipat tahun lalu,” katanya.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menunjukkan, hingga Rabu (7/3), sudah ada 405 kasus DBD yang terdeteksi. Dari jumlah tersebut, 9 orang diantaranya meninggal dunia. Kebanyakan yang meninggal adalah anak-anak.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini jumlah kasusnya mengalami peningkatan. Tahun 2011, jumlah kasus DBD di Kalsel pada periode yang sama berjumlah 363 kasus sedangkan korban meninggal sebanyak 8 orang.

Rosihan menambahkan, kasus DBD terbanyak ditemukan di Hulu Sungai Selatan (HST) dengan jumlah 130 kasus disusul Banjar dengan 37 kasus.  Tanah Laut juga menjadi daerah dengan penderita DBD cukup banyak yakni mencapai 35, disusul HST sebanyak 33 kasus.

“Kalau 2010 sangat tinggi, ada 1079 kasus dengan 33 kematian tapi kita tetap waspada. Saya berharap masyarakat bisa terapkan 3M plus. Kalau ada keluarga dan anak yang panas tinggi dan turun naik harus waspada. Kita gerakkan tim reaksi cepat karena faktor curah hujan tinggi mempengaruhi meningkatnya kasus DBD,” paparnya. (tas/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Preman Terjaring

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler