KOJA - Wabah demam berdarah dengue atau DBD kembali mengancam warga di wilayah Jakarta Utara (Jakut). Sepanjang Juni hingga awal Juli ini, tercatat 77 warga terserang penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut. Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab penyebaran virus DBD di Jakut. Apalagi, sebagian wilayah di Jakut terdiri dari pemukiman padat penduduk.
Di antara 31 kelurahan di Jakut, warga di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, mendominasi jumlah korban DBD. Sedikitnya 29 warga di kelurahan tersebut terserang DBD. Guna menghindari penyebaran lebih luas dan kian mengkhawatirkan, pihak Kecamatan Koja telah meminta tim Suku Dinas Kesehatan melalui kader juru pemantau jentik (jumantik) menyisir seluruh wilayah.
Menurut Camat Koja Rahmat, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan para ketua RT, RW, dan lurah Tugu Utara. Dia meminta seluruh aparat di wilayahnya agar membantu tim yang diterjunkan Sudin Kesehatan Jakarta Utara. Khususnya, dalam memutus rantai jentik nyamuk.
Dia menilai kelengahan akan sangat berbahaya bagi warga. Sebab, jentik-jentik nyamuk aedes aegypti bisa berkembang biak di banyak tempat. Bahkan, genangan di dalam pot tanaman pun bisa menjadi sarang jentik nyamuk penyebar virus DBD itu.
""Seluruh LMK, RT, RW, dan warga harus siaga. Sekarang ini cuaca sedang kurang baik. DBD sangat mudah menyerang,"" ujarnya kemarin (7/7).
Wali Kota Jakut Bambang Sugiyono mengakui bahwa saat ini kondisi cuaca sedang tidak baik. Karena itu, dia meminta warga waspada menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk penyakit. (syn/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peziarah Berharap Bisa Meneladani Uje
Redaktur : Tim Redaksi