DBD Mulai Mengancam Lagi

Sabtu, 25 Oktober 2014 – 10:00 WIB

jpnn.com - TELAH meninggalnya belasan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Minyak jadi perhatian Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan. Seiring musim penghujan telah tiba, warga diminta waspada. Pasalnya, penyakit mematikan itu bisa menjadi ancaman serius.

Musim hujan berpotensi membuat penderita DBD meningkat. Itu karena terjadi peningkatan jentik pada masa pancaroba (peralihan dari kemarau ke penghujan). Selain itu, penyakit seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diare, influenza, dan difteri juga patut diwaspadai.

BACA JUGA: Seorang Wanita Ditemukan Membusuk dan Mulut Keluar Belatung

Kepala Diskes Balikpapan Dyah Muryani mengatakan, pihaknya terus melakukan penyuluhan melalui Puskesmas dan Posyandu. Masyarakat diharapkan terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Musim penghujan kita mewaspadai bakteri Leptospirosis (penyakit sejenis demam) yang biasa menular dari kencing tikus,” terangnya.

BACA JUGA: Sebelas Rumah Terbakar, Warga Mengungsi di Balai Desa

Manusia yang terkena Leptospirosis daya imunnya biasanya menurun sehingga gejala klinisnya bisa berupa demam atau influenza. Biasanya ini berlangsung selama 2-26 hari selama masa inkubasi dari bakteri di dalam tubuh manusia berlangsung.

Ketika terjadi banjir, penyakit yang rentan muncul adalah diare. Ini akibat bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut. Kemudian mengontaminasi air, bahan pangan atau menginfeksi langsung manusia. Selain menimbulkan diare, juga disentri dan cacingan.

BACA JUGA: Janda Bunuh Balita Diduga Idap Kelainan Jiwa

Sementara itu, PHBS yang disampaikan Diskes itu sendiri dalam hal penggunaan air bersih, cuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor serta lingkungan sekitar.

Masyarakat diimbau mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, beraktivitas fisik setiap hari, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah sembarangan serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira serta memakai lotion antinyamuk.

“Kami terus melakukan pembagian abate gratis kepada masyarakat melalui puskesmas dan juru pemantau jentik (jumantik) bentukan Diskes,” pungkasnya.

Diketahui, kemarau panjang yang melanda Kota Minyak tak menyurutkan kasus DBD. Jumlah kasus DBD tahun ini sudah mencapai 1.800-an dengan 16 kematian. Dua pekan lalu terdapat tujuh kasus dan pekan ini terdapat sembilan kasus. (*/rsh/rom/k14)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genset Rusak, Tes CPNS Ditunda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler