jpnn.com, JAKARTA - Permintaan bahan baku bubuk minuman meningkat pesat sejak kemunculan bubble drink di Indonesia, pada 2013.
Salah satu produsen bubuk minuman, DBD Powder memenuhi kebutuhan para pelaku usaha di industri tersebut.
BACA JUGA: Barista Jepang Ungkap Alasan Kopi Indonesia Makin Diminati, Singgung Kejujuran Rasa dan Harga
Sejak 2013, DBD Powder sudah dipercaya sebagai distributor bubuk minuman oleh lebih dari 10 ribu pelaku usaha.
Mengikuti perubahan tren minuman dari bubble drink dan franchise ke kedai kopi, hingga coffeshop, DBD Powder melakukan peremajaan brand.
BACA JUGA: Sal Priady dan Profesional Barista Meriahkan Kompetisi Bekasi Coffe Week
Pemilik DBD Powder Reza Arizaldi mengatakan peremajaan brand tersebut mulai dari logo, kemasan, hingga target pasar.
"Kami mencoba tantangan baru ke dunia coffe shop. Pastinya dengan cara pemasaran dan pendekatan yang berbeda," ujar Reza, dalam keterangannya, Kamis (17/8).
BACA JUGA: Kemendikbudristek Ungkap Peserta Didik Barista Naik 240 Persen, Usaha Kopi Kekinian Marak
Akan tetapi, lanjut Reza, peremajaan tersebut tanpa meninggalkan pelanggan atau menghapus image brand DBD Powder yang sudah ada.
"Di samping itu kami mempersiapkan satu brand baru untuk pelanggan yang sudah ada, yang mungkin belum cocok dengan peremajaan kami," tuturnya.
Produk baru itu diperkenalkan melalui event Depok Coffe Fair 2023 yang diadakan pada 17-20 Agustus, dengan dukungan salah satu produk susu.
"Semoga dengan adanya intensitas event ini dapat meningkatkan popularitas DBD Powder, khususnya di kalangan barista di Depok," kata Reza. (jol/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh