PT DBL Indonesia selaku pengelola Speedy NBL Indonesia sangat serius untuk menggelar championship series. Salah satunya ditunjukkan dengan penyediaan fasilitas lapangan kualitas terbaik di GOR UNY Jogjakarta. 

Pekan lalu penyelenggara mendatangkan lapangan seberat 17 ton dari Perth, Australia, ke Surabaya. Lapangan itu bermerek Pro-King diproduksi perusahaan ternama Horner. PT DBL menyewa lapangan tersebut dari RV Sport, perusahaan sport marketing dan event yang berbasis di Perth, Australia. 

Horner sendiri sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan NBA dalam hal penyediaan fasilitas lapangan kelas dunia. Merek-merek dari Horner biasanya digunakan NBA untuk mengadakan event-event besar, misalnya NBA All-Star. 

""Intinya, kami ingin memberikan yang terbaik di championship series ini. Suasananya dibuat sangat mirip dengan NBA. Selain lapangan, giant screen juga tersedia,"" kata Puji Agus Santoso, senior manager basketball operations DBL Indonesia, Kamis (16/5). 

Mendatangkan lapangan berkualitas terbaik memang diperlukan untuk kesuksesan championship series. Sebab, lapangan di GOR UNY Jogjakarta kurang bagus. Lapangan tersebut memiliki banyak garis dan juga agak bergelombang. 

Puji menjelaskan, biaya mendatangkan lapangan dari Australia itu ratusan juta rupiah. Ongkos paling besar adalah saat lapangan tersebut diterbangkan dari Australia ke Surabaya. 

""Jadi tidak memakai kapal laut. Sebab, ada kendala waktu dan lain sebagainya. Yang luar biasa memang ada lapangan seberat 17 ton dan diangkut dengan menggunakan pesawat,"" imbuh Puji. 

Setelah sampai di Surabaya, lapangan itu dibawa ke Jogjakarta melalui jalur darat. Pada Kamis lalu (9/5), lapangan tersebut sampai di Jogjakarta dan Minggu (12/5) pemasangan rampung dilakukan. 

""Jika dibandingkan dengan tahun lalu, sekarang pemasangannya lebih mudah. Namun, kami harus melakukan modifikasi karena garisnya masih menggunakan aturan yang lama,"" tutur Puji. (nur/c4/ang)
Pekan lalu penyelenggara mendatangkan lapangan seberat 17 ton dari Perth, Australia, ke Surabaya. Lapangan itu bermerek Pro-King diproduksi perusahaan ternama Horner. PT DBL menyewa lapangan tersebut dari RV Sport, perusahaan sport marketing dan event yang berbasis di Perth, Australia. 

Horner sendiri sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan NBA dalam hal penyediaan fasilitas lapangan kelas dunia. Merek-merek dari Horner biasanya digunakan NBA untuk mengadakan event-event besar, misalnya NBA All-Star. 

""Intinya, kami ingin memberikan yang terbaik di championship series ini. Suasananya dibuat sangat mirip dengan NBA. Selain lapangan, giant screen juga tersedia,"" kata Puji Agus Santoso, senior manager basketball operations DBL Indonesia, Kamis (16/5). 

Mendatangkan lapangan berkualitas terbaik memang diperlukan untuk kesuksesan championship series. Sebab, lapangan di GOR UNY Jogjakarta kurang bagus. Lapangan tersebut memiliki banyak garis dan juga agak bergelombang. 

Puji menjelaskan, biaya mendatangkan lapangan dari Australia itu ratusan juta rupiah. Ongkos paling besar adalah saat lapangan tersebut diterbangkan dari Australia ke Surabaya. 

""Jadi tidak memakai kapal laut. Sebab, ada kendala waktu dan lain sebagainya. Yang luar biasa memang ada lapangan seberat 17 ton dan diangkut dengan menggunakan pesawat,"" imbuh Puji. 

Setelah sampai di Surabaya, lapangan itu dibawa ke Jogjakarta melalui jalur darat. Pada Kamis lalu (9/5), lapangan tersebut sampai di Jogjakarta dan Minggu (12/5) pemasangan rampung dilakukan. 

""Jika dibandingkan dengan tahun lalu, sekarang pemasangannya lebih mudah. Namun, kami harus melakukan modifikasi karena garisnya masih menggunakan aturan yang lama,"" tutur Puji. (nur/c4/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jesus Siap Mundur, Benitez Incar PSG
Redaktur : Tim Redaksi