JAKARTA - Fraksi-fraksi di DPR diduga sudah mengantongi jago masing-masing untuk dipilih sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karenanya, deal politik antara fraksi-fraksi dengan calon pun merupakan hal yang tak bisa dipungkiri.
Mantan anggota KPU, Mulyana W Kusumah menyatakan, deal antara fraksi-fraksi dengan calon anggota KPU itu sebagai hal lazim yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan. "Asalkan ada parameter obyektifitas, nggak apa-apa, malah bagus itu," kata Mulyana kepada JPNN, Minggu (29/1).
Menurutnya, kesepakatan namun belum tentu diikuti konsesi dalam bentuk perlakukan khusus. Bahkan Mulyana tak yakin kesepakatan antara fraksi denga calon anggota KPU dilakukan demi mencurangi Pemilu.
"Paling parpol punya akses membangun relasi. Misalnya akses informasi yang mudah ketika pemilu berjalan," ucapnya.
Meski demikian mantan pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) di era Orde Baru yang kini memimpin lembaga kajian Seven Strategic Studies itu tetap mengingatkan Tim Seleksi (Timsel) anggota KPU untuk bisa benar-benar selektif. Tujuannya, agar komisioner yang akan dipilih DPR benar-benar mumpuni dan memiliki integritas pribadi.
Bukankah dalam proses politik di DPR biasa terjadi transaksi? Lagi-lagi Mulyana tak terlalu khawatir soal itu. "Paling kemudahan mendapatkan info lebih awal. Itu saya kira masih normal," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PAN Bela Wa Ode Habis-Habisan
Redaktur : Tim Redaksi