JAKARTA - Debat antar capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan disiarkan langsung melalui layar televisi, Kamis (18/6) malam ternyata dinilai mengecewakanPasalnya, dalam debat itu tidak ada saling serang maupun mempertahankan argumentasi masing-masing layaknya debat capres di Amerika Serikat.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ibramsyah menilai debat itu hanya sebatas capres mejawab pertanyaan panelis
BACA JUGA: Kampanye Terbuka Ubah Pilihan Warga
"Ini bukan debat seperti yang diharapkan masyarakatBACA JUGA: Partisipasi Pemilih Pilpres Bakal Naik
Ini membuat acara debat pun seperti penyampaian visi misi saja, tanpa ada bantahan,” ujar Ibramsyah ketika ujar Ibramsyah yang dihubungi per telepon untuk menanggapi pelaksanaan Debat Capres.Meski demikian Ibramsyah tidak serta merta menyalahkan kandidat capres
BACA JUGA: Pilpres Dua Putaran, KPU Ngaku Minus Dana Rp2,8 T
“Capres sepertinya tidak mau berdebat langsungJK mungkin tidak mau berdebat dengan SBY secara langsungMegawati mungkin juga tidak mau berdebat dengan SBY dan SBY pun nampaknya enggan berdebat dengan kedua pesaingnya ituSemua takut akan ada saling serang dan terjadi debat kusir, jadi mereka sepakat saja bahwa debatnya seperti itu," ulasnya.
Menurut Ibramsyah, seharusnya KPU menjelaskan apakah debat tersebut benar-benar debat atau sekedar dialogAlasannya, UU Pilpres telah mensyaratkan tentang debat dan dialog antar capres"Jadi ada dua hal berbeda yang harus dilakukanKalau ini dinamakan debat, terus dialognya seperti apa? Apa mungkin sama?,” cetusnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Berupaya Minimalkan Gugatan Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi