Debat Capres Terakhir: Reformasi Fiskal dan Desain Ulang APBN

Rabu, 10 April 2019 – 08:09 WIB
Jokowi, Prabowo Subianto, dan Sandiaga Uno di panggung Debat Capres - Cawapres, Kamis (17/1) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Saat debat kelima atau terakhir, dua pasangan capres – cawapres akan memberikan perhatian serius pada bidang keuangan dan investasi. Joko Widodo-Ma’ruf Amin akan melanjutkan reformasi struktural dan fiskal. Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mendesain ulang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

---------

BACA JUGA: Debat Capres Terakhir: Poin Penting yang Akan Disampaikan Jokowi dan Prabowo

Di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi), pemerintah telah melakukan pembenahan di bidang keuangan dan investasi. Karena itu, fokus lima tahun ke depan ialah melanjutkan reformasi struktural dan fiskal.

”Selama ini sudah on the track, tinggal meneruskan saja,” terang Eva Kusuma Sundari, influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: Inilah Para Calon Panelis Debat Terakhir Capres 13 April

Struktural berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Misalnya perizinan. Menurut Eva, Jokowi sudah melakukan lompatan cukup tinggi dalam pembenahan perizinan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik. ”Reformasi struktural dan kemudahan berusaha dilakukan berbasis teknologi informasi,” katanya.

Selain pembenahan struktural, perbaikan kebijakan fiskal juga terus dilakukan. Tujuannya ialah menghadirkan APBN yang sehat, adil, dan mandiri serta mendukung peningkatan kesejahteraan dan penurunan tingkat kesenjangan. ”Kami akan terus menyempurnakannya,” tegas anggota DPR itu.

Jokowi juga akan memperkuat sinergi tiga pilar: kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki ketersediaan sumber pembiayaan, menurunkan tingkat suku bunga, sekaligus mendorong produksi nasional.

Sementara itu, kubu Prabowo-Sandi menganggap isu keuangan sangat berkaitan erat dengan struktur APBN. Karena itu, fokus mereka ke depan ialah perubahan struktur APBN.

BACA JUGA: Prabowo Disebut Galak dan Keras, Bagaimana Menurut PKS ?

”Kami akan mendesain ulang APBN agar lebih kredibel, efektif, dan transparan. Kinerja APBN harus berbanding lurus dengan kerja ekonomi nasional,” kata Handi Risza, jubir bidang ekonomi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Menurut Handi, Prabowo maupun Sandi kerap memaparkan bagaimana desain ulang APBN itu. Salah satunya terkait dengan kesejahteraan aparatur sipil negara (ASN) dan infrastruktur. Dua hal tersebut akan tetap dijalankan dengan sejumlah perbaikan demi menjamin kesejahteraan masyarakat.

”Kami akan menghitung ulang alokasi anggaran untuk belanja barang, pegawai, dan modal. Agar bisa memberikan gambaran tentang kualitas APBN yang lebih terukur,” ujarnya.

Di bidang investasi, Handi menegaskan, komitmen Prabowo-Sandi ialah meningkatkan investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Menurut dia, pertumbuhan investasi sepanjang 2018 hanya 4,1 persen. Turun jika dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan 2017 yang mencapai 13, 1 persen.

Karena itu, pihaknya akan melakukan transformasi struktural terhadap kebijakan investasi dan penanaman modal. Ke depan, Prabowo-Sandi bakal membangun iklim investasi yang kondusif.

”Kami akan evaluasi hambatan-hambatan struktural yang selama ini menghambat masuknya investasi dan penanaman modal selama empat tahun terakhir,” tandasnya. (lum/bay/c9/fat)

Program Bidang Keuangan dan Investasi

Jokowi-Ma'ruf

1. Melanjutkan reformasi struktural dan kemudahan berusaha secara terpadu berbasis teknologi informasi.

2. Melanjutkan reformasi kebijakan fiskal untuk menghadirkan APBN yang sehat, adil, dan mandiri.

3. Melanjutkan reformasi perpajakan yang berkelanjutan untuk mewujudkan keadilan dan kemandirian ekonomi nasional.

4. Mengoptimalkan PNBP dengan sistem yang terintegrasi serta tata kelola yang lebih transparan dan akuntabel.

5. Memperkuat sinergi tiga pilar, kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil untuk memperbaiki ketersediaan sumber pembiayaan.

6. Mengembangkan industri jasa keuangan berbasis syariah.

 

Prabowo-Sandi

1. Mendesain ulang APBN agar lebih kredibel, efektif, dan transparan.

2. Menghitung ulang alokasi anggaran untuk belanja barang, pegawai, dan modal agar bisa memberikan gambaran tentang kualitas APBN yang lebih terukur.

3. Mendesain model pembiayaan yang bersumber dari utang luar negeri. Secara bertahap, pembiayaan dari utang akan dipangkas.

4. Melakukan transformasi struktural terhadap kebijakan-kebijakan investasi dan penanaman modal untuk membangun iklim investasi yang kondusif.

5. Mengevaluasi hambatan-hambatan struktural masuknya investasi dan penanaman modal.

6. Mengevaluasi insentif fiskal agar bisa lebih menarik investor.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler