Debat Kedua Pilgub Jateng, Andika Soroti Kerusakan Lingkungan

Senin, 11 November 2024 – 00:06 WIB
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng nomor urut 2 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi dalam debat kedua Pilgub Jateng di MAC Ballroom Kota Semarang. FOTO: KPU Jateng.

jpnn.com, SEMARANG - Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa menyinggung pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan berakibat langsung dalam kerusakan lingkungan.

Andika menyatakan penanganan yang dapat dilakukan, yaitu dengan upaya untuk mitigasi. Hal itu diungkapkan Andika dalam Debat Publik Kedua di MAC Ballroom, Kota Semarang, Jateng, Minggu (10/11) malam.

Debat pemilihan gubernur dan wakil gubernur atau Pilgub Jateng ini bertema "Pembangunan Berkelanjutan: Membangun Infrastruktur dan Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat".

"Kami secara umum akan selalu menyertakan upaya mitigasi kerusakan lingkungan sedemikian rupa sehingga proses perubahan iklim menjadi lebih moderat dibandingkan kecepatan kerusakan lingkungan yang terjadi sekarang," kata Andika.

Menurutnya, upaya itu dapat dilakukan tanpa mempengaruhi proses pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan di Jateng.

Dalam catatannya bersama pasangannya Hendrar Prihadi alias Hendi, kerja keras seluruh masyarakat beserta seluruh pemerintah, mulai pusat, provinsi, sampai kabupaten/kota sampai desa, dan RT, RW telah membuktikan dan mengukir prestasi.

"Hari ini Jateng telah menjadi kekuatan ekonomi terbesar nomor empat nasional, di belakang Daerah Khusus Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya.

Demikian juga dilihat dari indeks daya saing, Jateng telah menduduki peringkat kedua terbaik nasional, di belakang Daerah Khusus Jakarta.

Dia menyatakan Indeks Ketahanan Pangan di Jateng menunjukkan pembangunan ketahanan pangan selama lima tahun terakhir telah menunjukkan tren positif, berkembang.

"Apabila pada 2019 lalu, level Indeks Ketahanan Pangan 78,85 maka pada 2022 menjadi 82,95," kata mantan Panglima TNI tersebut.

Dia menjelaskan perkembangan positif ini bisa juga diartikan dengan berjalannya pembangunan infrastruktur. Termasuk definisi ketahanan pangan mencakup ketersediaan pangan untuk masyarakat Jateng yang mencukupi, baik segi kuantitas maupun kualitas.

"Pasalnya pangan ini tidak hanya diproduksi oleh Jateng, tetapi luar Jateng, termasuk luar negeri sehingga perkembangan positif dalam hal ketahanan pangan ini menunjukkan keberhasilan pembangunan infrastruktur kita," katanya.

Dia juga menyinggung mengenai konektivitas pembangunan infrastruktur baik darat, laut, dan udara yang memperlancar ketersediaan pangan di Jateng selama ini sudah berjalan dengan baik.

"Juga pembangunan infrastruktur yang mendukung penyediaan air untuk proses produksi, pengolahan, dan konsumsi, juga infrastruktur jalan yang memberikan konektivitas melayani titik-titik produksi pengolahan sampai konsumsi masyarakat," tuturnya.(mcr5/jpnn)


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler