jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengklaim debat peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang digelar Kamis pekan lalu (17/1) lebih hidup ketimbang 2014. Alasannya, pada debat perdana bertema penegakan hukum, hak asasi manusia, korupsi dan terorisme itu ada dialektika antar-dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bersaing.
"Dalam beberapa pencapaian, kami merasa (debat Pilpres 2019) lebih hidup dibandingkan dengan 2014 lalu. Ini diakui oleh banyak pihak, karena di ronde awal sudah debat," kata Wahyu di Jakarta Selatan, Minggu (20/1).
BACA JUGA: Maruf Amin Siap Debat Tanpa Kisi-Kisi PertanyaanÂ
Kendati demikian, Wahyu mengakui masih banyak kekurangan pada debat perdana Pilpres 2019. Kesimpulan itu muncul setelah KPU melakukan evaluasi dan menerima berbagai kritik.
“Kami menyadari bahwa debat pertama belum sepenuhnya, artinya sudah ada yang terpenuhi tapi tidak sepenuhnya harapan publik itu terpenuhi," ucapnya.
BACA JUGA: Tiga Fakta Kekalahan Prabowo Subianto di Debat Capres
Wahyu menambahkan, KPU bersikap terbuka terhadap kritik. Sejauh ini, lembaga penyelenggara pemilu itu telah menerima berbagai masukan yang akan dijadikan acuan untuk menggelar debat kedua.
"Kami KPU akan melakukan evaluasi dan ini sudah kami lakukan setiap debat. Jadi debat pertama kami evaluasi untuk ebat kedua. Debat kedua pun kami evaluasi untuk debat ketiga. Demikian seterusnya," tuturnya.
BACA JUGA: Sudirman Sebut Prabowo-Sandi Sudah Jadi Dwitunggal, Ini Alasannya
KPU berencana menggelar debat kedua pada 17 Februari 2019. Tema debat yang akan hanya diikuti capres itu adalah energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Wahyu juga mengatakan, ada perubahan dalam debat pilpres 2019 putaran kedua. Menurutnya, KPU tidak akan memberikan kisi-kisi lagi agar kandidat bisa melontarkan jawaban spontan.
"Kisi-kisi tidak akan kami berikan dalam debat kandidat selanjutnya," kata Wahyu.
Selain itu, Wahyu mengharapkan kontestan yang berdebat nanti juga bisa tampil optimal meski tanpa kisi-kisi. "Kalau paslon yang performanya kurang baik, maka kritiknya jangan kepada KPU," pungkasnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Capres: Jokowi Mirip Muhammad Ali, Prabowo Tak Berkutik
Redaktur : Tim Redaksi