Debat Perdana Pilkada Kalimantan Utara, Cuma 1 Pasangan yang Menguasai Permasalahan

Senin, 26 Oktober 2020 – 12:50 WIB
Debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Utara Tahap I yang digelar di Hotel Tarakan Plaza, Tarakan, Minggu (25/10) malam. Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi melihat langsung pelaksanaan debat calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalimantan Utara Tahap I yang digelar di Hotel Tarakan Plaza, Tarakan, Minggu (25/10) malam.  

Debat dihadiri tiga pasangan calon, masing-masing Zainal Paliwang-Yansen Tipa Padan yang didukung PDIP, Gerindra, Demokrat dan PPP.

BACA JUGA: Ganjar Minta Debat Kandidat Pilkada Digelar Secara Virtual

Udin Hianggio-K Undunsyah yang diusung PKB dan Hanura serta Irianto Lambrie-Irwan Sabri diusung Golkar, PAN, Nasdem, PKS, PBB dan Perindo.

Menurut Ari, pemilihan tema yang ditentukan KPUD Kaltara terlalu luas.

BACA JUGA: PSI Gelar Debat Konvensi Pilkada Surabaya Secara Online

"Tema debat seperti hukum, korupsi, penyalahgunaan narkoba, human traficking, tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, terlalu banyak dan luas," ujar Ari dalam keterangannya, Senin (26/10).

Pembimbing program doktoral di pascasarjana Universitas Padjadjaran ini menilai, tema debat bisa dipersempit agar gagasan dan rencana kerja para paslon bisa tergali maksimal.

BACA JUGA: Pilkada Sumut 2018: Hebat saat Debat, DJOSS Semakin Memikat

"Fokus saja pada beberapa tema, sehingga langkah implementasi visi misi para pasangan calon bisa diketahui publik,"ucapnya.

Konseptor penatalaksanaan komunikasi publik di sejumlah institusi ini lebih lanjut mengatakan, konteks "perceraian" petahana gubernur Irianto Lambrie dengan wakil gubernur Udin Hinggio berhasil menjadi topik "penghangat" debat.

Ketidakcocokan antara Irianto dengan Udin berhasil dimaksimalkan pasangan mantan Wakapolda Kaltara Zainal Paliwang dan mantan Bupati Malinau dua periode Yansen TP.  

"Sebaiknya moderator debat harus benar-benar independen, objektif dan tidak ada kaitannya dengan paslon yang berlaga di pilkada. Akan lucu dan mirip dagelan jika moderator adalah anggota tim gubernur untuk percepatan pembangunan," katanya.

Ari menilai, kadar objektifitas dan kemampuan moderator bersikap adil akan menjadi parameter kesuksesan tahapan debat.

Ia pun kemudian menyimpulkan, debat dimenangkan Zainal Paliwang-Yansen TP karena kemampuannya dalam memaparkan visi misi dengan gamblang serta kejelasan dalam menjawab pertanyaan moderator dan menjawab pertanyaan paslon lain.

"Pasangan nomor 3 jelas terlihat menguasai perrmasalahan dan tidak ada beban politik masa lalu," katanya.  

Sementara untuk paslon nomor 1, Ari menilai kurang paham dengan materi yang ditanyakan moderator dan paslon nomor 1 terlalu mengandalkan jawaban-jawaban instan yang sudah disiapkan.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler