jpnn.com, BANDUNG - Debat publik ketiga Pilkada Kota Bandung telah digelar. Tiga pasangan calon telah beradu gagasan, inovasi, serta janji mereka untuk lima tahun ke depan.
Akademisi yang juga pakar komunikasi Universitas Padjajaran Diah Fatma Sjoraida menilai, pasangan calon nomor urut satu Nurul Arifin-Ruli Hidayat, terlihat unggul dalam menyampaikan pesan yang mewakili anak muda serta kaum masyarakat bawah.
BACA JUGA: Memikat saat Debat, Mama Emi Leading di Polling
"Nomor satu masih unggul dalam hal mewakili persoalan anak muda dan kaum masyarakat bawah. Bisa lebih membumi ketika menjawab untuk pendidikan dan transportasi lebih jelas juga," kata Diah saat dihubungi, Minggu (13/5).
Sementara, untuk pasangan nomor urut dua, Yossi Irianto-Aris Supriatna, jelas ada beberapa keunggulan juga saat menyampaikan. Tapi itu menurutnya wajar, karena mereka menguasai medan.
BACA JUGA: Bawaslu Minta Debat Paslon Hanya Dua Kali
"Nomor tiga (Oded M. Danial-Yana Mulyana), malah terlihat gugup. Padahal dia wakil RK (Ridwan Kamil). Terlihat dulu pas jadi wakil RK cuma pelengkap saja. Tapi jawabannya bisa mewakili dan masuk akal untuk di implementasikan," jelas Diah.
Dia menambahkan, dari perspektif komunikasi politik, pasangan Nurul-Ruli melakukan komunikasi yang mudah dipahami.
BACA JUGA: Pilkada Bandung 2018: Tagar Vote Nuruli Trending di Twitter
"Nomor satu melakukan komunikasi konteks rendah dengan menyajikan pesan pesan politik yang bersifat praktis dan mudah dipahami. Hal Ini sesuai dengan target Kampanye Selama ini yakni perempuan, khususnya ibu-ibu," ungkap Diah.
Sementara paslon yang lain, jelas menggunakan bahasa politik tinggi. Sehingga berusaha untuk menyederhanakan apa yang ingin disampaikan.
"Pasangan nomor urut dua dan tiga dari aspek komunikasi politik, melakukan konteks tinggi. Walaupun dalam beberapa hal mencoba mempraktiskan," tukasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Debat Kandidat Paslon Wali Kota Bekasi Diundur
Redaktur & Reporter : Adil