jpnn.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai ada beberapa masalah pendidikan saat ini yang harus dibenahi.
Deputi Politik 5.0 TPN Andi Widjajanto mengatakan masalah ini nantinya akan diselesaikan oleh Ganjar-Mahfud apabila terpilih di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Caleg Demokrat Ini Mendukung Ganjar di Pilpres dan Siap Diberi Sanksi Partai
Hal ini disampaikan Andi menjelang debat kelima atau yang terakhir bagi calon presiden (capres) pada Minggu (4/2). Adapun temanya adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
“Belum optimalnya kesejahteraan dan kualitas pendidik, masalah aksesibilitas pendidikan inklusif, dan beberapa permasalahan lainnya akan menjadi fokus Mas Ganjar pada debat terakhir nanti,” kata Andi, Selasa (31/1).
BACA JUGA: Alam Ganjar dan Kopi Gama Berbagi Ilmu dengan Ratusan Gen Z Jombang
Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional itu juga menyebutkan program unggulan pendidikan yang akan digulirkan adalah bagian dari kompas moral Ganjar dan bukanlah tanpa bukti keberhasilan. Keberhasilan itu, menurutnya, terbukti saat Ganjar menjabat gubernur Jawa Tengah (Jateng) selama sepuluh tahun.
“‘Tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat, itu bukan sekadar tagline, apalagi slogan politik. Kalimat itu adalah kompas moral Mas Ganjar dalam memimpin,” kata Andi.
BACA JUGA: Ewako, Makassar! Kitorang Pilih Ganjar
Di Jateng, tercatat lebih dari 1.800 keluarga terbantu ekonominya berkat program SMKN gratis yang dikerjakan Ganjar. Dengan model asrama yang 100 persen gratis dengan praktikum dan kelas magang di Jepang, sebanyak 81 persen langsung bekerja di dalam dan luar negeri, sementara sisanya melanjutkan studi dan berwirausaha.
“Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal yang inklusif pun jadi perhatian Ganjar, di mana Jateng memiliki sekolah agar perempuan terlibat aktif dalam perumusan kebijakan dan keterampilan teknis agar produktif secara ekonomi,” sebut Andi.
Hal itu merupakan program Serat Kartini yang berjalan di 35 kabupaten/kota di Jateng sejak 2020. Lebih dari 12 ribu perempuan telah menerima manfaat program tersebut.
Lebih lanjut kata Andi, Ganjar pernah mengalami sendiri kesulitan ekonomi sampai berutang ke rentenir ketika menempuh pendidikan tinggi.
Karena itu, paslon menyiapkan program ‘Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana’, di mana satu anak dari satu keluarga miskin dapat mengenyam kuliah secara gratis.
Di antara sederet program pendidikan Ganjar-Mahfud, ada juga sekolah gratis 12 tahun, termasuk bagi santri dan disabilitas.
“Kalau mau SDM kita unggul dan kemiskinan teratasi, harus ada investasi serius pada pendidikan dan investasi itu tidak boleh pandang bulu. Santri dan disabilitas juga harus punya akses terhadap pendidikan gratis yang berkualitas. Itu yang dipikirkan Ganjar-Mahfud,” tegas Andi.(tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Touring Tiga Jari Hadir di Acara Dulur Ganjar Pranowo Eropa untuk Dukung Paslon 03
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga