Debut Pameran G3N Project di ArtMoments Jakarta 2023, Homage untuk Basuki Abdullah 

Minggu, 20 Agustus 2023 – 16:00 WIB
Dua lukisan karya Arkiv Vilmansa dan Peter Rhian yang merupakan homage (penghormatan) untuk karya lukis maestro Basuki Abdullah berjudul Tegar Kokoh Bagai Batu Karang (1981). Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - G3N Project debut pameran di ArtMoments Jakarta 2023 yang berlangsung di Hotel Sheraton Gandaria City pada 18-20 Agustus ini.

G3N Project berkolaborasi apik dengan Museum of Toys (MOT). Tercatat 21 karya seni dipamerkan di booth G3N Project dan MOT dengan empat senimannya, yaitu Arkiv Vilmansa, Peter Rhian, Abell Octovan, dan Nalta. 

BACA JUGA: Edo Makarim Gelar Pameran Lukisan Tapak Katresnan

Dari 21 karya seni yang dipamerkan tersebut, dua di antaranya merupakan lukisan maestro Basuki Abdullah berjudul Tegar Kokoh Bagai Batu Karang (1981) dan Sang Pemenang (1981) yang khusus dibawa G3N Project.

"Ini adalah pameran perdana kami berkolaborasi dengan Museum of Toys berpartisipasi di ajang Art Moments Jakarta 2023," kata Kepala Galeri G3N Project Andry Permadi yang ditemui JPNN.com di Art Moments Jakarta 2023, Minggu (20/8). 

BACA JUGA: Pameran Lukisan Ferdy Thaeras Dapat Dukungan dari TNOS

Dia melanjutkan di pameran perdana ini, mereka dua artist seniman muda berbakat Peter Rhian Gunawan dan Arkiv Vilmansa yang melakukan homage (penghormatan) untuk karya lukis maestro Basuki Abdullah.

Menariknya, kata Andry, hasil homage Peter dan Arkiv ini dibuat sama seperti ukuran asli sang maestro, yaitu T. 200 cm x L. 300 cm.

BACA JUGA: Pameran Lukisan Karya Muhammad Idris Segera Digelar, Catat Tanggalnya

Arkiv Vilmansa membuat homage untuk karya lukis Basuki Abdullah berjudul Thunder Strike dan Thunder Bird masing-masing berukuran T.200cm L.300cm. Lukisannya masing-masing dijual dengan harga Rp 800 juta. 

Peter Rhian membuat homage to Basuki Abdullah berjudul Final Destiny dan Soaring in the sky.

Kedua lukisan Peter ini masing-masing berukuran T.200cm L.300cm. Harga per lukisan Rp 398 juta.

Andry menjelaskan alasannya membawa Arkiv dan Peter dalam pameran perdana G3N Project karena melihat potensi mereka.

Kedua seniman tersebut cukup terkenal di dalam maupun luar negeri.

"Kedua seniman kontemporer Indonesia yang sudah diakui untuk penggambaran dua dimensi yang hidup, karakter yang terinspirasi kartun, ditambah dengan dimensi warna yang hidup," ucapnya.

Arkiv Vilmansa, lahir tahun 1979 di Bandung. Dia adalah seniman kontemporer Indonesia.

Dikenal dari karakter kartunnya menginspirasi lukisan yang menekankan bentuk dua dimensi dan garis besar yang berani dengan warna-warna cerah serta cerah. 

Karya Arkiv secara visual dipengaruhi oleh seni jalanan, mainan, mode, alam, dan subkultur dengan kenangan masa kecil sebagai miliknya jangkar. 

Dilatih sebagai seorang arsitek, Arkiv menemukan etos kerja dan metodenya lebih dari itu terstruktur dan kritis sambil mampu menjaga ekspresi artistiknya tetap mentah dan membebaskan.

Didorong oleh rasa ingin tahu dan kecintaan pada seni visual, Arkiv menjelajahi batas-batas cat dan lukisan.

Menghasilkan karya visual yang beragam dan unik mulai dari lukisan, mainan, cetakan dan patung.

Peter Rhian lahir di Bandung, Indonesia pada 10 Oktober 1981.

Dia menempuh pendidikan studi sarjana dan pascasarjana di Institut Teknologi Bandung, mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. 

Dia juga mengajar Grafik Game konsentrasi di Universitas Kristen Maranatha.

Fokus Peter adalah menciptakan dan menjelajahi dunia lukisan dan mainan seni di sekitar karakternya, Darah Redmiller.

Melalui penggunaan simbolisme, Peter menggunakan ikon yang berambut merah dan bertubuh kekar dengan bingkai kecil dan ramah. 

Redmiller Blood sebenarnya mencerminkan Peter sendiri, dan banyak dari kita, yang sebenarnya jauh di lubuk hati, sangat rapuh, dalam penyangkalan, tidak aman dan kadang merasa ditolak.

Di hari terakhir ArtMoments Jakarta 2023, pengunjung sangat antusias mengunjungi booth G3N Project dan MOT. 

Para pengunjung bisa menikmati karya seni berkelas dengan berbagai paduan rasa.

"Ini lukisan Basuki Abdullah yang terkenal itu ya. Enggak nyangka ya homage-nya oleh Peter dibuat jadi lukisan yang cute. Gemes deh," kata Elsya, warga Tangerang Selatan.

Dia mengaku jauh-jauh ke Gancit untuk melihat homage dua lukisan Basuki Abdullah yang fenomenal. 

Booth ini juga menampilkan karya seni yang terinspirasi dari film Star Wars, tokoh Snoopy, Mickey Mouse. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kesan Bamsoet Usai Membuka Pameran Lukisan Iwan Suhaya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler