jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat Dede Yusuf mengaku bisa memahami kegeraman Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat kinerja para menterinya di Kabinet Indonesia Maju.
Namun, Dede menunggu langkah konkret dari Jokowi dengan mengeluarkan instruksi resmi kepada para pembantunya.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Marah di Bali, Sebut Kata Bodoh Hingga Larang Tepuk Tangan
"Saya mendorong agar presiden mengeluarkan intruksi resmi dalam bentuk tertulis," kata legislator Komisi X DPR RI itu melalui layanan pesan, Jumat (25/3).
Dede mengatakan DPR nantinya bisa turut memantau kinerja menteri setelah ada instruksi resmi tersebut.
BACA JUGA: Minyak Belut
Melalui instruksi resmi itu, maka ada target kepada menteri untuk memperbaiki kinerjanya.
"Jadi, jelas timeline-nya dan DPR bisa langsung menegur jika tidak dijalankan," ungkap Dede.
BACA JUGA: Vaksin Booster Syarat Mudik 2022, di Jalur Ini Bakal Ada Razia, Siap-Siap ya
Sebelumnya, Jokowi meluapkan kemarahan ketika menghadiri acara Pengarahan Presiden RI tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Bali, Jumat (25/3).
Kemarahan Jokowi tersebut karena banyak kementerian, pemda, dan BUMN yang membeli produk luar negeri alias impor.
"Itu kadang-kadang gimana toh, aduh. Saya detailkan lagi, gregetan saya," kata Jokowi.
Menurut presiden, pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa makin kuat apabila anggaran impor dibelikan produk dalam negeri alias UMKM.
Anggaran pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun, di daerah Rp 535 triliun, dan BUMN mencapai Rp 420 triliun.
"Coba dibelokkan semuanya ke sini (membeli barang UMKM, red), barang yang dibeli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi," tutur Jokowi. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Jokowi Tiga Periode, Ratusan Masyarakat Toba Tanda Tangani Petisi
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan