jpnn.com - Duka mendalam masih dirasakan keluarga besar Persib Bandung. Mereka baru saja ditinggalkan dokter tim yang selama ini menangani pemain, Raffi Ghani.
Dokter asal Bandung itu berpulang ke Rahmatullah pada Senin (23/12/2024) malam. Sebelum meninggal, Rafi diketahui menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
BACA JUGA: Bos Persib Terpukul Seusai Rafi Ghani Meninggal, Umuh: Seperti Anak Sendiri
Gelandang senior Persib Dedi Kusnandar menjadi salah satu pemain yang sangat terpukul atas meninggalnya dr. Raffi.
Bagaimana tidak, Dedi yang mengalami cedera horor patah tulang fibula masih sempat ditangani langsung oleh mendiang.
BACA JUGA: Kabar Duka, Dokter Tim Persib Bandung Rafi Ghani Meninggal Dunia
Pemain yang karib disapa Dado itu baru saja menjalani operasi ORIF untuk memulihkan cedera fraktur 1/3 distal os fibula dextra.
Cedera itu didapat saat menjalani laga melawan Barito Putera di Stadion Sultan Agung Bantul, Rabu (18/12/2024).
BACA JUGA: Pemulihan Cedera, Dedi Kusnandar Menepi 3 Bulan
Dengan perban yang masih membalut pergelangan kaki kananya, Dado tetap menghadiri prosesi pemakaman dr. Raffi di TPU Sirnaraga, Kota Bandung, Selasa lalu.
Di atas kursi roda, Dado melihat dari kejauhan bagaimana sosok dokter yang sudah dianggapnya sebagai ayah itu, dimasukkan ke liang lahat. Dia beberapa kali mengusap air mata, tak kuasa menahan sedih.
Saat diwawancara awak media, Dado berusaha tegar dan beberapa kali ucapannya terhenti karena menahan tangis.
"Pastinya saya salah satu yang paling kehilangan, banyak kenangan bersama beliau. Sepuluh tahun kenal sama beliau ini, mungkin saya paling banyak, kami selalu away, sering bareng-bareng makanya saya paling terpukul," kata Dado.
Bagi Dado, Raffi Ghani adalah sosok dokter yang bersahaja. Profesinya sebagai tenaga medis skuad Persib dijalani dengan sungguh-sungguh.
Siang atau malam, Raffi bersiaga dan responsif saat tim membutuhkan. Sosoknya di pinggir lapangan hijau sangat krusial, ada nyawa pemain yang dipertaruhkan.
"Tanya semua pemain, tanya semua pelatih, tanya semua pengurus bagaimana dr. Raffi, 24 jam dihubungi itu siap. Saya sangat kehilangan, dia sangat baik dan perhatian sama semua pemain, tidak pilih-pilih, dia sangat peduli," jelasnya.
Dado menuturkan beberapa hari sebelum berpulang, mendiang Raffi masih mendampingi dirinya operasi bahkan dipantau langsung oleh almarhum.
Saat mendiang menjalani perawatan di rumah sakit pun, kata Dado, Raffi masih menanyakan kondisi dirinya.
"Kemarin terakhir beliau dalam kondisi yang kita tahu, masih mengantar saya untuk operasi, masih bisa bercanda, makanya saya sangat kehilagan dr. Raffi yang mungkin jadi panutan buat semuanya," ungkapnya.
Kini, yang bisa dilakukan Dado hanya mendoakan Raffi Ghani. Dia akan mengingatnya sebagai orang baik yang pernah ditemuinya semasa hidup.
"Saya minta doanya buat beliau. Saya orang pertama, saksi beliau itu orang baik. Mudah-mudahan jadi surga buat beliau," sebutnya. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina