jpnn.com, JAWA BARAT - Sebanyak 5 ribu ton beras di Gudang Bulog Indramayu dan Cirebon mengalami penurunan mutu dengan kondisi berdebu dan menguning.
Hal ini lantaran stok beras hasil pengadaan 2018 tersebut masih tersimpan di gudang Bulog Cabang Indramayu.
BACA JUGA: Cuitan Elon Musk dan Bos Twitter Dibeli Jutaan Dolar, Ini Kata CEO Indodax
“Beras kalau disimpan lama sudah mengalami turun mutu. Jadi (pegadaan beras-red) yang 2018 sebagian besar sudah mengalami turun mutu,” ujar Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu, Dadan Irawan, Rabu (24/3).
Dadan mengatakan total stok beras di Bulog Indramayu sekarang ada sebanyak kurang lebih 33 ribu ton.
BACA JUGA: Ajinomoto Indonesia Olah Limbah Cair Menjadi Air Bersih
Stok beras tersebut merupakan gabungan dari sisa stok di 2018 hingga pengadaan awal di 2021.
“Indramayu dari stok 2018 sebanyak kurang lebih 17 ribu ton, kemudian 2019 kurang lebih 7.400 ton, tahun 2020 ada 2.000 ton, kemudian 2021 yang baru penyerapan itu sekitar 800 ton,” kata Dadan.
BACA JUGA: Kembangkan Kapasitas IKM & UMKM Jateng, LPEI Gandeng Pemda Kendal dan Demak
Terpisah, Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Jawa Barat Ramadin Ruding mengatakan saat ini masih terdapat 5.000 ton beras impor 2018, yang berada di gudang dan belum bisa dikeluarkan.
Saat ini total stok beras di gudang Kantor Cabang Bulog Cirebon mencapai 70 ribu ton.
"Ada 5.000 ton beras impor 2018 yang masih berada di gudang," kata Ramadin.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Harus Maksimal Serap Gabah Petani
Redaktur & Reporter : Yessy