Dedy Kecam Pihak yang Mencatut Nama MUKI Saat Pertemuan dengan Anies Baswedan

Selasa, 08 November 2022 – 19:14 WIB
Ilustrasi - Kandidat presiden yang didukung Partai Nasdem pada Pilpres 2024 Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MEDAN - Ketua Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sumatera Utara Dedy Muritz W. Simanjuntak mengecam pihak yang mengatasnamakan lembaganya saat menghadiri pertemuan dengan Anies Baswedan.

Anies yang didukung Partai NasDem maju sebagai kandidat presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, berkunjung ke Sumut pada 4-5 November.

BACA JUGA: NasDem Enggak Masalah Deklarasi Koalisi Batal, Asalkan...

Dalam kunjungan tersebut Anies bertemu dengan sejumlah tokoh asal Sumut.

"Saya mengecam pihak yang mengatasnamakan MUKI pada saat kedatangan Anies ke Medan. Sikap MUKI sudah sangat jelas, tidak terlibat dalam semua aktivitas berkaitan dengan pencalonan Anies Baswedan."

BACA JUGA: Cermati Elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies Versi Indostrategi

"Jika ada pihak tertentu yang mengatasnamakan MUKI, sudah bisa dipastikan itu bukan sikap MUKI yang sah dan resmi," ujar Dedy dalam keterangannya, Selasa (8/11).

Dedy menegaskan pihaknya menolak dikaitkan dengan Anies karena sejak lama fokus mengedukasi masyarakat untuk memilih kandidat pemimpin yang mampu menjaga keutuhan NKRI.

BACA JUGA: Konon, PKS dan Demokrat Punya Iman Kuat untuk Berkoalisi dengan NasDem Mengusung Anies

"MUKI menganut politik kebangsaan dan berdiri serta berjuang untuk keutuhan NKRI. Setelah kami mendengar masukan dari banyak pihak dan melihat dinamika Pilkada DKI 2017, kami memutuskan untuk mengeluarkan surat aspirasi (menolak dikaitkan dengan Anies)," ucapnya.

Menurut Dedy, MUKI sejauh ini telah menetapkan kriteria calon pemimpin nasional sesuai amanah UUD 1945 dan Pancasila.

Yaitu, tidak diskriminatif, tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, antargolongan, ras dan agama.

"Pilkada DKI terakhir sudah menjadi bukti yang kuat terhadap politik identitas. Kalau disebut itu (permainan) tim suksesnya, perlu diketahui dia tentu bagian dari permainan itu."

"Kami memaafkan Anies, tetapi rekam jejak tentu tak bisa dihapus," katanya.

Dedy juga mengatakan MUKI tidak akan ikut dalam politik praktis dan tak berpihak kepada salah satu pasangan kandidat presiden yang akan maju di pilpres 2024 mendatang.

MUKI Sumatera Utara hanya akan berperan mengedukasi masyarakat agar memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak baik dan menghargai keberagaman yang ada di Indonesia.

"Wajar MUKI mengimbau masyarakat berhati-hati agar tidak memilih pemimpin nasional yang selalu memainkan politik identitas," katanya.

Dedy juga mengingatkan para pemimpin umat Kristiani di Sumatera Utara untuk tidak bermain-main dengan politik praktis.

"Kami mengingatkan pendeta untuk tidak berpolitik praktis agar tidak terjadi masalah di umat Kristen. Kalau pendetanya saja sudah berpolitik praktis pasti umat terpolarisasi," kata Dedy. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Capres: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Anies Baswedan?


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler