JAKARTA—Jumlah defisit anggaran dalam APBN 2009 mengalami kenaikan yang signifikan, dari Rp 51,3 triliun (1,0 persen GDP) menjadi Rp 139,5 triliun (2,5 persen GDP)Untuk membiayai defisit APBN ini, pemerintah akan menggunakan sumber dana dari surplus anggaran (SILPA 2008) sebesar Rp 51,3 triliun.
“Krisis global yang terjadi pada 2008 berimbas pada postur APBN 2009
BACA JUGA: Indonesia, Baru Lima Tahun Punya Buku Keuangan
Meski posisinya masih aman, namun ada defisit anggaran Rp 139,5 triliunDengan penggunaan SILPA 2008, pemerintah masih tetap membutuhkan tambahan pembiayaan sebesar Rp 44,5 triliun
BACA JUGA: Dana Stimulus Enam Departemen Mulai Jalan
“Dalam kondisi pasar yang masih volatile, ada tambahan pinjaman siaga dari Bank Dunia, ADB, dan bilateral Jepang-Australia,” ucap Sri Mulyani.Langkah lain yang diambil pemerintah adalah menargetkan jumlah utang pemerintah pada posisi Rp 53,9 triliun (nett of issuance) termasuk surat utang domestic, SUN valas, dan sukuk global.
Sementara itu, Depkeu merilis data penerbitan obligasi sampai 12 Mei 2009 untuk SUN mencapai Rp 43,28 triliun, SUKUK Rp 5,56 triliun, Global SUKUK 7,15 triliun, dan Global Bond Rp 33,00 trilin
BACA JUGA: KPK Sidik Info Dirut RNI
(esy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Jadi Umroh, Mau Pulang Numpang Truk
Redaktur : Tim Redaksi