jpnn.com, JAKARTA - Erick Thohir diyakini bakal mudah diterima oleh Koalisi Kebangsaan karena memiliki kedekatan dengan para ketua partai di internal koalisi tersebut.
Koalisi Kebangsaan merupakan koalisi yang diwacanakan oleh PAN dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
BACA JUGA: Erick Thohir Bangkitkan Semangat Optimisme Kemajuan Sepak Bola Tanah Air
Koalisi besar tersebut bakal mencakup KIB yang beranggotakn PAN, Golkar, PPP dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) berisi Gerindra dan PKB. Bahkan PDIP juga diajak bergabung.
Potensi koalisi tersebut terus bergulir seiring intensifnya pertemuan para elit partai. Koalisi terbentuk bermula dari momen silaturahmi buka bersama di Kantor PAN, yang dihadiri Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Beri Kemudahan Tunaikan Zakat, BAZNAS & Bank Sinarmas Syariah Berkolaborasi
Pengamat Politik Emrus Sihombing mengatakan Erick Thohir memang memiliki hubungan yang sangat baik dengan para petinggi di internal Koalisi Kebangsaan.
Sehingga hal itu membuat peluang Erick Thohir menjadi cawapres pada koalisi besar tersebut semakin terbuka.
BACA JUGA: PascaMerger, Pelindo Berhasil Lakukan Efisiensi Rp 1,3 Triliun
“Erick juga cenderung cukup dekat dengan partai-partai di Koalisi Kebangsaan,” ujar Emrus.
Emrus juga berani mengatakan jika Erick Thohir merupakan pilihan ideal untuk Koalisi Kebangsaan. Pernyataannya tersebut didasari karena tren elektabilitas Erick Thohir yang semakin melambung tinggi.
“Erick Thohir akan menjadi pilihan ideal untuk koalisi besar ini. Berasal dari profesional, dan memiliki elektabilitas yang baik sebagai cawapres,” kata Emrus.
Posisi ketum PSSI tersebut sebagai nonpartai dinilai Emrus bakal semakin menguatkan Koalisi Kebangsaan.
Sehingga jika Erick Thohir dipilih sebagai cawapres, sosoknya bisa meminimalisir terjadinya konflik antar partai di koalisi tersebut.
“Erick Thohir akan meminimalisir terjadinya konflik di internal koalisi karena dia nonpartai. Artinya memilih Erick sebagai cawapres adalah upaya untuk membuat koalisi ini semakin solid,” seru Emrus.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada