PascaMerger, Pelindo Berhasil Lakukan Efisiensi Rp 1,3 Triliun

Kamis, 13 April 2023 – 21:17 WIB
Pelindo. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) berhasil mencatatkan efisiensi dan optimalisasi senilai Rp 1,3 Triliun, setelah merger.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan capaian ini sebagian besar berasal dari konsolidasi dan optimalisasi kapasitas finansial Pelindo.

BACA JUGA: Safari Ramadhan BUMN 2023, Pelindo Berbagi lewat Pasar Murah

Di antaranya meliputi optimalisasi pembiayaan, relokasi aset, dan implementasi pengadaan bersama, yang mewujudkan kapasitas finansial yang lebih kuat sekaligus optimalisasi aset yang terintegrasi.

“Capaian ini merupakan cerminan manfaat dari penggabungan Pelindo yang hanya dapat diperoleh melalui sinergi antar entitas Pelindo Group sehingga pengelolaan segenap sumber daya perusahaan dapat dilakukan secara lebih efisien serta memberikan kontribusi pendapatan bagi negara yang maksimal,” ujar Arif Suhartono.

BACA JUGA: ASDP: Tidak ada Lagi Penjualan Tiket Mudik di Area Pelabuhan

Arif menjelaskan dengan pengelolaan yang tersentralisasi, Pelindo kini memiliki kendali strategis yang lebih baik, sehingga memudahkan dalam melakukan transformasi layanan operasi end-to-end, seperti menciptakan standardisasi sistem layanan operasional pelabuhan yang sebelumnya berbeda-beda antar pelabuhan.

Beberapa sistem yang distandardisasi adalah TOS Nusantara untuk layanan peti kemas, NPK TOS untuk layanan non peti kemas dan Phinisi untuk layanan kapal.

BACA JUGA: Hingga Maret 2023, Pergerakan Penumpang di Bandara AP I Capai Sebegini

“Transformasi tersebut telah mendatangkan benefit untuk berbagai pihak. Bagi Pelindo misalnya, terjadi peningkatan efisiensi biaya operasional, potensi penambahan trafik, peningkatan kompetensi dan knowledge. Bagi pelanggan, dengan adanya pengurangan port stay dan cargo stay misalnya, dapat membantu pada penghematan biaya sewa dan operasional kapal bagi perusahaan shipping line,” terang dia.

Salah satu hasil nyata penggabungan Pelindo di bidang operasional adalah adanya peningkatan kinerja dan produktivitas di sejumlah pelabuhan.

Di mana peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH) & pengurangan port stay (waktu sandar kapal di pelabuhan) yang diukur dengan jumlah hari.

Sebagai contoh di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam hingga 60 boks per kapal per jam dalam kondisi optimum.

Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari dua hari menjadi hanya satu hari.

Peningkatan kinerja juga terjadi di TPK Makassar dan Terminal Makassar New Port, di mana waktu sandar dapat berkurang dari dua menjadi satu hari.

Peningkatan kinerja terbaik ada di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon, di mana kecepatan bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 34 boks dalam kondisi optimum. Dampaknya, jumlah waktu sandar kapal dapat terpangkas menjadi dua bahkan satu hari.

Secara keseluruhan, peningkatan produktivitas operasional mulai tercermin pada kinerja perseroan tahun 2022, di mana arus peti kemas tercatat sebesar 17,2 juta TEUs atau naik 2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk arus barang mencapai 160 juta ton dengan kenaikan 9%, arus kapal mencapai 1,2 miliar GT meningkat 1%, dan arus penumpang menembus 15 juta orang dengan kenaikan 86% dibandingkan periode yang sama.

Selain itu, paska penggabungan, Pelindo tidak hanya berfokus pada pengoperasian pelabuhan, namun juga mengambil peran strategis untuk mendukung pertumbuhan industri.

Langkah ini diharapkan akan mengurangi risiko kongesti di jalan eksisting, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih efisien.

“Kami akan melanjutkan program paska merger untuk membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat terutama bagi Indonesia,” tegas Arif.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler