JAKARTA - Pengamat Politik dari Universias Indonesia (UI), Iberamsjah menilai, langkah Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menjadi presiden pada pemilu 2014 mendatang sangat tidak mudah. Berbagai cara untuk mengangkat citra Partai Golkar dan Ical dengan cara menjelekkan pemerintahan saat ini, menurut Iberamsjah, tidak cukup efektif untuk mendorong rakyat percaya kepada Ical.
“Ical boleh saja berupaya menaikan citra Partai Golkar dan dirinya melalui iklan tentang pengembangan ekonomi pedesaan dan menjelekkan citra pemerintahaan saat ini. Namun saya yakin itu semua tidak efektif," tegas Iberamsjah kepada wartawan di Jakarta, Senin (23/1).
Menurut Iberamsjah, semua langkah yang ditempuh Ical untuk membangun citranya justru menjadi blunder untuk Ical karena masyarakat yang sudah cerdas tidak bisa lagi dibohongi dengan iklan-iklan atau langkah seperti itu.
“Seperti langkah menjelekkan citra pemerintahan saat ini, saya kira masyarakat justru muak. Partai yang berada di dalam pemerintahan tapi terus menjelekkan pemerintah. Rakyat akan menilai Golkar inkonsisten dan mau menang sendiri. Langkah ini secara politik sangat tidak taktis dan sangat tidak cerdas,” ujarnya.
Demikian juga halnya langkah Ical mendekati Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD pun, menurut Iberamsjah, menambah kekeliruan baru strategi tim sukses Ical. Langkah yang menurutnya bertujuan untuk mengangkat citranya di mata masyarakat utamanya masyarakat Jawa Timur ini, lanjutnya, tidak akan sukses dan justru menambah kecurigaan masyarakat bahwa Ical akan melakukan segala cara untuk menjadi presiden.
“Mungkin dia berpikir dengan masalah yang dihadapinya seperti masalah Lapindo di Jawa Timur, Ical bisa menggandeng Mahfud MD yang berasal dari Madura Jawa Timur. Dia mungkin mengharapkan bisa mendapatkan simpati, tapi saya rasa justru hal ini akan menjadi blunder dan justru menambah keyakinan masyarakat bahwa untuk menjadi calon presiden dia bisa melakukan segalanya, termasuk menggandeng Ketua MK,” imbuhnya.
Ical, tambahnya, juga tidak akan melangkah mudah, selama permasalahan Lapindo tidak dia tangani dan membayar semua kerugian masyarakat dan negara akibat salah satu perusahaan yang diduga lalai dalam menjaga keselamatan lingkungan.
"Ical dan kelompoknya di Golkar boleh saja mengatakan bahwa dia sudah membereskan masalah itu dan membayar ganti rugi masyarakat 10 kali lipat.Nyatanya masyarakat Jawa Timur tidak merasakan hal itu, dampak yang ditimbulkan akibat ulah perusahaannya merusak semua tatanan disana. Saya sangat yakin kalau pilpres nanti di Jawa Timur yang akan memilihnya hanyalah orang-orang Golkar yang pragmatis yang menjadi pengikutnya saja. Kader Golkar yang waras di Jawa Timur, saya yakin tidak akan mendukung Ical,” imbuhnya.
Belum lagi soal janji Ical membangun gedung baru dan dana abadi buat Golkar yang hingga kini belum ada tanda-tanda bakal dia penuhi.
Dengan kondisi hutang Ical terhadap kader dan masyarakat yang begitu banyak, Iberamsjah yakin bahwa Ical tidak akan maju menjadi calon presiden. “Kalaupun semua hutang dan janjinya dia penuhi terhadap kader dan masyarakat, belum tentu juga masyarakat dan kader-kader akan memilihnya. Terlebih di internal Ical juga masih tidak yakin mendapatkan dukungan penuh karena dalam internal Golkar masih banyak yang berminat untuk menjadi capres seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Fadel Muhammad, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan lain-lainnya,” pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RBT Jangan Ditutup, Cukup Diperketat
Redaktur : Tim Redaksi