jpnn.com - DEPOK--Harga telur ayam negeri terus mengalami lonjakan. Bahkan kenaikannya setiap pekan.
Meski kenaikannya hanya Rp 1000 per kilo, namun banyak dikeluhkan masyarakat terutama pedagang pengecer, pedagang warteg, maupun penjual kue.
BACA JUGA: Menteri Siti Siap Moratorium Izin Baru untuk Perusahaan Batubara
"Kalau naik terus begini, jadi susah juga. Masa' kami mau naikin harga makanan tiap pekan juga ke pembeli," keluh Warsiam, pedagang warteg kawasan Limo-Cinere, Minggu (31/5).
Dia mengaku, dari sekian menu yang ditawarkan di warungnya, paling banyak dibeli adalah telur, selain tempe-tahu. Dengan kenaikan ini perempuan gemuk ini menyiasati dengan membeli telur ukuran kecil.
BACA JUGA: Marwan Ingin Dana Rp 20 Triliun Lancar Sampai ke Desa
Dari pantauan JPNN di Bakti Karya Grosir, harga telur ayam kini sudah Rp 20 ribu. Padahal pekan lalu masih Rp 19 ribuan per kilo.
Roman, supervisor Bakti Karya mengungkapkan, naiknya harga telur karena pasokan berkurang. Sementara permintaan akan telur ayam meningkat tajam.
BACA JUGA: Harga BBM Berfluktuasi, Menteri ESDM Rela Terus Dikritisi
"Mungkin banyak yang beli telur ayam karena untuk persiapan puasa juga. Banyak juga yang beli buat kue lebaran, kue kering," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajar Pertamina Menyesuaikan Harga
Redaktur : Tim Redaksi