jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Adian menuding tim Prabowo-Sandi telah memecah belah kampus. Ini setelah adanya deklarasi alumni Universitas Indonesia (UI) yang mendukung Prabowo - Sandi (PADI) pada Rabu (7/11).
Dosen Filsafat Politik UI ini melihat ada pelanggaran dalam deklarasi dukungan alumni UI untuk PADI karena menggunakan logo. Politik praktis tidak boleh menggunakan logo UI. Ini sesuai dengan surat edaran rektor sebagai penjabaran PP 68/2013 tentang Statuta UI.
BACA JUGA: Jangan Ada Anggapan UGM Berpihak ke Jokowi, UI ke Prabowo
"SE rektor jelas-jelas menyebutkan, logo dan atribut UI tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik praktis. Logo dan atribut hanya untuk kepentingan akademis. Jadi deklarasi kemarin itu sudah melanggar aturan statuta UI," tegas Donny di Jakarta, Kamis (8/11).
Dia menyebutkan, UI adalah rumah cendekiawan yang memproduksi kecerdasan bukan kekuasaan. Sebab UI adalah pencerah, penerang, dan marwahnya melahirkan kecerdasan.
BACA JUGA: Azerbaijan Punya Kedekatan Sejarah dengan Islam di Indonesia
"Saya prihatin dan menyayangkan logo UI dimanfaatkan tim Prabowo - Sandi untuk kepentingan politik. Akibatnya kampus UI jadi terpecah belah," ucapnya.
Soal dukung mendukung capres, lanjutnya, merupakan hak individual. Jadi masalah bila atribut dan logo kampus dibawa. Mestinya, kampus harus dinetralkan dari aktivitas politik.
BACA JUGA: Ferry Sebut Omongan Prabowo soal Tampang Boyolali Dipotong
"Silakan dosen, mahasiswa, alumni UI memberikan dukungan kepada pasangan calon siapa pun. Asal jangan pakai atribut dan logo. UI itu rumah yang melahirkan kecerdasan bukan kekuasaan," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Prabowo â Sandi Klaim Kantongi Sejumlah Bukti
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad