Azerbaijan Punya Kedekatan Sejarah dengan Islam di Indonesia

Kamis, 08 November 2018 – 12:39 WIB
Deputy Chief of Mission Kedubes Azerbaijan Ruslan Nasibov (kiri). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Deputy Chief of Mission Kedubes Azerbaijan Ruslan Nasibov mengungkapkan kedekatan historis negaranya dengan Islam di Indonesia.

Dia menyampaikannya saat memberikan kuliah umum yang diselenggarakan Islamic and Middle Eastern Research Center (IMERC ), pusat riset di lingkungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Univeritas Indonesia bersama dengan Kedutaan Besar Republik Azerbaijan di Jakarta, Selasa (6/11).

BACA JUGA: Boni Hargens: Islam Fondasi yang Menjiwai Pancasila dan NKRI

“Keterkaitan historis Islam antara Azerbaijan dengan Indonesia sangat erat,” kata Nasibov.

Dia menambahkan, kedekatan historis itu yang melatarbelakangi Indonesia cepat mengakui kedaulatan Azerbaijan.

BACA JUGA: Akademisi Harus Jadi Penengah Masalah Kashmir

Secara ekonomi, Azerbaijan merupakan negara kaya penghasil minyak dan gas bumi yang juga salah satu pengekspor ke Indonesia.

Dia menuturkan, secara sosio-cultural, Azerbaijan aktif mempromosikan multikulturalisme, perdamaian dan stabilitas nasional yang paralel dengan salah satu pilar kebangsaan Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA: Reza Rahadian Nyaman Jadi Dosen

“Ini juga yang mendorong Azerbaijan mengadakan kuliah multikulturalisme Azerbaijan di Universitas Indonesia,” lanjut Nasibov.

Pada dimensi regional Timur Tengah, Azerbaijan juga aktif mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional di kawasan dengan cara tidak mendukung satu sisi dalam konflik regional.

Azerbaijan juga memberikan hukuman tegas pada warganya yang secara ilegal berpartisipasi dalam konflik termasuk terorisme.

Kuliah umum itu memperkenalkan kebudayaan, pariwisata, pendidikan, ekonomi, dan politik dari negara Azerbaijan.

Sementara itu, Ketua IMERC Nur Munir membeberkan arti penting kuliah umum tersebut.

“Acara ini penting diadakan mengingat antusiasme masyarakat akademisi terhadap Azerbaijan dan kurangnya informasi terhadap hubungan kedua negara,” kata Nur.

Dia juga berharap acara itu menjadi pembuka hubungan antara Universitas Indonesia dan Azerbaijan.

Menurut dia, kerja sama antara IMERC dan Azerbaijan akan dititikberatkan pada bidang akademis dan penelitian yang menghasilkan riset-riset yang bermanfaat bagi pengembang ilmu di lingkungan Sekolah Kajian Stratejik dan Global UI.

“Riset keilmuan diharapkan bermanfaat juga menjadi rekomendasi akademik kepada Pemerintah Indonesia, khususnya para pengambil kebijakan luar negeri Indonesia,” imbuh Nur

Direktur SKSG UI Lutffi Zuhdi juga menyambut acara itu. Dalam kesempatan itu dia menyampaikan beberapa poin penting.

“Pengenalan mengenai Azerbaijan sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan hubungan kerja sama di berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan pendidikan,” kata Lutffi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pinhantanas dan UI Dorong Kemandirian Industri Pertahanan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler