jpnn.com, LOMBOK - Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh memberikan pidato yang bagus di penutupan dan pembacaan deklarasi ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2019 di Lombok.
Dia menegaskan, bahwa upaya yang harus terus dilakukan ialah membangun komitmen menumbuhkan toleransi dalam perbedaan, mencari titik temu, bukan mencari titik perbedaan.
BACA JUGA: Buka Program Pepelingasih 2019, Menpora Minta Pemuda jadi Pionir Pengelolaan Sampah
“Peserta AYIC 2019 diharapkan menjadi figur yang aktif mencegah bentuk fanatisme ekstrim, ekstrimisme, dan radikalisme atas nama agama, etnik, ras dan kelas. Pemuda ASEAN harus aktif dalam mengkampanyekan sekaligus sebagai role model dalam mewujudkan nilai kebersamaan juga menjaga perdamaian,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Fatwa MUI tersebut.
BACA JUGA: Tanggapan Mantan Pemain Soal Jacksen Ditunjuk Kembali Jadi Pelatih Persipura
BACA JUGA: Tim Basket Putri Indonesia ASG 2019 Waspadai Kekuatan Thailand dan Filipina
AYIC 2019 yang diselenggarakan sejak tanggal 7 Juli lalu dan berakhir pada 11 Juli 2019 tersebut menghasilkan Deklarasi Lombok yang disampaikan semua utusan perwakilan negara ASEAN.
Beberapa butir deklarasi itu ialah komitmen terhadap kesadaran diri akan keragaman. Kemudian, berjanji selalu berbicara yang benar menjauhi kebohongan.
BACA JUGA: Kemenpora Tinjau Pelatnas Atletik dan Basket: Indonesia Targetkan Juara Umum ASG 2019
“Kemudian juga berjanji untuk memberi dampak positif kepada masyarakat serta berkomitmen untuk hidup bertoleransi dan saling kesepahaman,” tuturnya.
BACA JUGA: Kasus Baiq Nuril: DPR Berharap Presiden Jokowi Segera Kirim Surat Amnesti
Hadir dalam penutupan dan deklarasi Lombok tersebut antara lain utusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perwakilan Dinas Pemuda dan Olah Raga Jakarta dan kepala dinas Pemuda dan Olah Raga Nusa Tenggara Barat. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Negara Ikut Menpora-PAGI International Junior Golf Championship 2019
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad