Del Potro Kirim Roddick Pensiun

Federer Kandas di Perempat Final

Jumat, 07 September 2012 – 14:55 WIB
Juan Martin del Potro. Foto: Getty Images
NEW YORK - Laga penuh emosi bagi para penggemar tenis Amerika Serikat (AS) terjadi di babak keempat grand slam AS Terbuka. 5 September atau dinihari, Kamis (6/9) WIB salah satu pahlawan AS di lapangan tenis, Andy Roddick, mengakhiri karir profesionalnya dengan kekalahan.
   
Satu minggu setelah ulang tahunnya yang ke-30, juga pengumuman terdahulu yang menyatakan bakal pensiun setelah AS Terbuka, langkah Roddick benar-benar terhenti di tangan Juan Martin del Potro (Argentina). Roddick yang pernah menjadi juara AS Terbuka pada 2003 menyerah 7-6 (1), 6-7 (4), 2-6, 4-6.
   
"Dalam benak saya, ada jutaan pikiran. Lalu semuanya berubah saat harus merebut poin melawan salah satu petenis terbaik di dunia. Tentu saja ada berbagai macam emosi pada akhirnya," kata Roddick.
   
Sepanjang laga, para penonton di Arthur Ashe Stadium meneriakkan berbagai macam dukungan pada Roddick. Sebisa mungkin mereka membantu petenis yang pernah meraih posisi teratas ATP (Asosiasi tenis Putra) pada November 2003 itu. Teriakan "Let"s go Andy", "Come On Andy", "All The Way" dan yang lainnya silih berganti terdengar.
   
Roddick mengakui, atmosfer hangat yang selalu dirasakannya di AS Terbuka bakal selalu membuatnya rindu. Tak akan dikalahkan beberapa kekecewaan yang menerpanya akibat cedera yang kerap menghantuinya dalam dua tahun terakhir.
   
"Saya tak bisa mengacuhkan fakta bahwa pada akhirnya ini adalah bagian luar biasa besar dalam hidup saya dan akan selalu saya rindukan. Tapi saya sudah memutuskan dan gembira akan hal itu," bebernya.
   
Di empat pertandingan terakhir AS Terbuka tahun ini, kedua orang tuanya bersama istrinya, aktris Brooklyn Decker selalu menyertai. Sama seperti kemarin. Saat forehand Roddick keluar dan permainan berakhir setelah 3 jam 15 menit, tangis mereka pun pecah mendahului ROddick.
   
"Bermain dalam beberapa game terakhir terasa sangat berat. Tiap break, saya menoleh ke box orang tua dan orang-orang terdekat," ujar Roddick.
   
Sementara, Del Potro mengakui berada dalam dilema dalam pertandingan itu. Di satu sisi, dia ingin menang untuk melancarkan ambisinya meraih gelar seperti yang dilakukannya pada 2009. Sisi lainnya, dia tak mau melihat Roddick pensiun karena kekalahan darinya.
   
"Momen yang berat bagi dia juga saya. Dia pemain hebat yang memberi banyak inspirasi pada saya," tutur Del Potro.
   
Momen laga terakhir Roddick tersebut sedikit menutupi kejutan besar yang terjadi di tunggal putra AS Terbuka kemarin. Unggulan teratas Roger Federer harus menelan pil pahit di ambisinya untuk meraih gelar keenam AS Terbuka. Dia menyerah pada Tomas Berdych (Republik Ceko) 6-7 (1), 4-6, 6-3, 3-6.
   
"Saya nyaris tak pernah melihat permainannya dalam setahun terakhir. Itulah mengapa saya tak punya jawaban atas permainannya yang luar biasa," ujar Federer.
   
Hasil tersebut adalah langkah terburuk Federer di AS Terbuka sejak 2004. Pada 2004 hingga 2008 dia tampil sebagai juara sebelum dihentikan oleh Del Potro pada 2009. Tahun lalu, dia hanya sampai di semifinal. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 22 Pemain Siap Dikontrak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler