Delapan Ibu Rumah Tangga Positif AIDS

Kamis, 14 November 2013 – 03:55 WIB

jpnn.com - PALU – Penyebaran penyakit AIDS kian memprihatinkan. Sejak periode Januari sampai dengan awal November ini, tercatat sudah 8 penderita baru, yang semuanya ternyata adalah kalangan ibu rumah tangga.

Padahal, ibu rumah tangga bukan termasuk dalam kalangan yang berisiko tinggi tertular virus HIV.

BACA JUGA: Ogah Ambil Gajinya sebagai Walikota

Sumber mengatakan, delapan ibu rumah tangga tersebut semuanya sudah memasuki fase AIDS. Artinya, para ibu rumah tangga tersebut sudah terjangkit dengan virus HIV antara tiga hingga lima tahun yang lalu.

“Delapan ibu rumah tangga itu, dirawat di dua rumah sakit yang selama ini, menjadi rumah sakit rujukan penderita AIDS. Mengenai penyakit oportunisnya, saya tidak bisa sebutkan, sebab itu sudah masuk dalam wilayah yang dilindungi HAM,” kata sumber seperti diberitakan Radar Sulteng (Grup JPNN).

BACA JUGA: Beri Sinyal Tampung Honorer K2 Gagal

Namun berdasarkan data empirik selama ini, umumnya penderita HIV menderita penyakit oportunis Tuberculosis (TBC) dan hepatitis. “Maaf, silakan telusuri sendiri, kalau mau cari tahu penyakit oportunisnya,” kata sumber lagi dengan wajah serius.

Dari delapan ibu rumah tangga tersebut kata sumber, semuanya tercatat sebagai warga Palu. Tercatat pula, kalau di antara 8 penderita AIDS tersebut, satu di antaranya sudah meninggal dunia.

BACA JUGA: Honorer K2 Istri Anggota DPRD tak Boleh Ikut Tes CPNS

Ditanya darimana ibu rumah tangga itu “mendapatkan” virus HIV penyebab AIDS, lagi-lagi sumber melakukan aksi irit komentar. Katanya, informasi soal darimana penderita AIDS terjangkit virus HIV, hanya diketahui oleh konselornya masing-masing dan menjadi wilayah private dari setiap penderita AIDS atau yang sering juga disebut dengan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).

Apakah terjangkit dari suaminya atau dari “jalan” lain" Lagi-lagi sumber tidak mau mengungkapkan.

Namun sebagai gambaran, sebagaimana informasi yang pernah disampaikan Sekretaris KPA Sulteng, bahwa penyebaran atau penularan HIV-AIDS di Sulteng, lebih didominasi karena kontak atau transmisi seksual, yang mencapai 90 persen. Sisanya, baru dari jalan lain, di antaranya transfusi daerah, penasun (Narkoba suntik), atau dari ibu ke anaknya.

Jika benar para ibu rumah tangga tersebut terjangkit HIV dari suaminya, maka fakta tersebut patut mengundang keprihatinan dari semua kalangan. Aksi liar para suami, yang suka jajan di lokalisasi atau senang gonta-ganti pasangan, menyebabkan dia membawa virus HIV dalam tubuhnya, yang kemudian menularkannya kepada sang istri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, drg Emma Sukmawati MSi MKes, ditemui usai upacara HKN tingkat Kota Palu kemarin, membenarkan data mengenai delapan ibu rumah tangga yang positif AIDS tersebut. Sesuai dengan data di bagian program Dinkes, diketahui kalau kasus delapan ibu rumah tangga tersebut, adalah periode Januari hingga awal November.

“Saya juga dilaporkan, kalau satu dari penderita yang sudah positif AIDS itu, sudah meninggal dunia,”katanya.

Emma, mengakui adanya peningkatan jumlah kasus AIDS yang terungkap ke publik, memiliki nilai positif. Artinya, dengan semakin banyaknya penderita HIV yang berhasil ditemukan, maka fenomena gunung es akan semakin terkuak.

Selain itu, dengan teridentifikasinya ODHA, maka akan sangat memudahkan dalam proses pendampingan dan pemberian obat, dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuhnya, dalam mengimbangan serangan virus HIV yang cara kerjanya, menyerang sistem imunitas tubuh.

Emma enggan mengungkapkan darimana para ibu tersebut tertular HIV. Namun Emma sepakat dan menyayangkan jika para ibu tersebut terkena HIV-AIDS karena ditularkan oleh suaminya, yang hobi jajan di lokalisasi, atau melakukan kontak seksual dengan kelompok-kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV.

Emma mengungkapkan bahwa dinas yang dipimpinnya, khususnya pada bidang program HIV-AIDS, secara rutin melakukan konseling dan pendekatan kepada para kelompok risiko tinggi.

Dengan metode itu, maka para kelompok risiko tinggi, dapat lebih memahami tentang HIV-AIDS, sehingga timbul kesadaran untuk menghindarinya. Bagi yang telah positif HIV atau yang sudah masuk fase AIDS, dengan banyak mendapatkan pencerahan, maka akan memiliki kesadaran untuk secara teratur mengonsumsi obat yang meningkatkan CD4 dalam tubuhnya. Selain itu, juga akan akan mendapatkan penguatan secara psikologi. (hnf)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Kukuhkan Kemenangan SINAR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler