jpnn.com - CIREBON - Delapan rumah tokoh (ruko) di Jl Ciremai Raya RW 02 Kp Larangan Utara, Kelurahan Kecapi, Kota Cirebon, terbakar, Kamis (18/9) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon (JPNN Grup), api diketahui pertama kali sekitar pukul 07.45 WIB. Saat itu, warga yang berada di sekitar TKP melihat kepulan asap dari ruko ketiga yakni ruko Jaya Sentosa milik Anwar yang menjual kelengkapan alat-alat listrik.
BACA JUGA: Tiga Hari Dibuka, 1.263 Pelamar CPNS Mendaftar
Hembusan angin dan cuaca yang kering disertai banyaknya bahan-bahan mudah terbakar di dalam ruko Jaya Sentosa, membuat api cepat merambat ke bangunan ruko lainnya yang saling berdempetan.Jajaran Polres Cirebon Kota dan Dishub Kota Cirebon bahkan harus memblokir dua jalur yang melintas di depan TKP untuk mempercepat akses mobil pemadam dan mensterilkan arena kebakaran.
Tak kurang dari enam mobil pemadam kebakaran yang terdiri dari empat milik Kota Cirebon, satu dari kabupaten, dan satu mobil milik PT Arida dikerahkan untuk memadamkan api. Bahkan enam mobil tersebut harus bolak-balik mengisi ulang air karena api yang tak kunjung padam.
BACA JUGA: Cegah Penduduk Silumandi Kabupaten Gowa
Untuk mencegah melebarnya kebakaran, petugas PLN buru-buru memutus aliran listrik dan untuk sementara mematikan aliran yang mengaliri sepanjang ruko yang terbakar.
Salah seorang karyawan fotocopi, Hengki (27) harus dievakuasi karena pingsan akibat kekurangan oksigen. Yang bersangkutan merupakan karyawan ruko fotocopi nekat masuk melalui jendela samping kiri bangunan dan memadamkan api menggunakan selang dari keran air ruko di lantai dua bangunan. Beruntung korban cepat ditangani petugas dan segera dilarikan ke RS terdekat.
BACA JUGA: Rebut Lerelerekang, Pemprov Sulbar Pakai Yusril
Baru sekitar pukul 11.00 WIB, api bisa dipadamkan. Namun demikian, sejumlah petugas dari pemadam kebakaran berjaga di tempat kejadian mengantisipasi adanya bara yang belum mati dibawa tumpukan barang. Setelah dipastikan steril, petugas inafis dari Polres Cirebon Kota kemudian melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Petugas pun kemudian mengambil beberapa sampel yang nantinya akan digunakan untuk mencari penyebab kebakaran.
Muslikh (29) warga sekitar mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di depan halte yang letaknya persis di depan ruko No 3. Saat itu, kondisi ruko dalam keadaan tutup. Ia melihat api dari atap bangunan dan langsung dipenuhi dengan asap hitam pekat. Ia kemudian langsung memberitahu warga yang lain karena ruko-ruko tersebut belum ada satupun yang buka.
"Masih pagi, masih pada tutup. Api cepat sekali, rata-rata lantai dua yang terbakar. Hanya di ruko nomor tiga yang lantai satunya habis terbakar," ujarnya.
Kapolsek Seltim Kompol Drs Sutisna MSi mengatakan, pihaknya menerima informasi sekitar pukul 07.45 dan langsung menghubungi pemadam kebakaran serta mensterilkan area kebakaran. Dugaan sementara, penyebab kebakaran berasal dari ruko nomor tiga yang merupakan toko alat-alat listrik. Dua lantai ruko milik Anwar tersebut ludes terbakar, sedangkan ruko lainnya hanya di bagian lantai atasnya saja yang hangus terbakar.
"Ditaksir kerugian mendekati angka Rp 2 miliar,"ÃÂ ucapnya.
Lebih jauh, Sutisna mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu memeriksa saksi-saksi dan pemilik ruko untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Dia menduga api tersebut berasal dari sambungan listrik ilegal dari salah satu ruko dengan cara lost watt atau pencurian daya. Namun demikian, pihaknya masih harus membuktikan dugaan tersebut dengan memanggil tenaga ahli dari PLN dan menunggu hasil olah TKP.
"Namun demikian masih kita dalami semua kemungkinan dan masih baru ke pemeriksaan saksi-saksi,"ÃÂ pungkasnya. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Udara di Jambi Sudah Tidak Sehat
Redaktur : Tim Redaksi