Delapan Warga Tewas Akibat Gempa

Rabu, 03 Juli 2013 – 06:44 WIB
ACEH - Gempa yang melanda Kabupaten Bener Meriah, Selasa kemarin (2/7), berkekuatan 6,2 SR memakan korban. Dari data sementara, delapan warga tewas akibat peristiwa itu. Sementara, puluhan bangunan, toko dan rumah warga hancur luluhlantak. 

Informasi yang berhasil dihimpun Rakyat Aceh (Grup JPNN) dari BPBD Bener Meriah, korban yang tewas yaitu Pardi dan Narni adalah pasangan suami istri yang berdomisili di Kampung Suka Makmur Kecamatan Wihpesan, Bener Meriah. Selain itu, Dua warga kecamatan Ketol dan satu warga Simpang Juli Kecamatan Silih Nara juga tewas. Tak hanya itu, seorang Bayi berusia dibawah lima tahun juga tewas tertimpa reruntuhan di Kampung Bandar Lampahan. 

Sementara dua warga juga tewas di rumah sakit, yaitu Korban Raimah Inen Deung (80) warga Telegu Atue Kec Kebayakan Aceh Tengah tertimpa bangunan rumahnya. Ia sempat dirawat satu jam di rumah sakit datu beru, namun kemudian meninggal dunia.

Kemudian, Rohani (45) warga Blangkejeren merupakan pasien akibat kecelakaan dua hari lalu dan dalam perawatan. Perawat Rumah Sakit Datu Beru, Rahma Julita Wati menduga, pasiennya tersebut meninggal karena serangan jantung.

“Sebelumnya dia sempat kita rawat, usai gempa hebat mengguncang dia menghembuskan nafas terakhir. Kita duga dia shock dan terkena serangan jantung,” tukas perawat Rahma Julita Wati.

Sementara seorang anak kini masih dalam pencarian akibat tertimbun longsor.

Menurut keterangan dari Kepala pelaksana BPBD Bener Meriah Fauzi, korban saat ini masih terus didata. "Dari hasil sementara, ada 40 unit rumah hancur berat dan ringan. Selain itu, data dari RSU Datu Beru, ada 140 lebih korban mengalami luka - luka dan patah tulang,"ungkapnya.

Fauzi juga menjelaskan, saat kejadian tersebut, keluarga Pardi dan Narni  berada di kebun mereka. Gempa yang melanda menyebabkan longsor dan menimpa mereka. Pihak BPBD dan warga setempat, hingga kini masih melakukan evakuasi mencari anak korban yang masih berada di bawah timbunan longsor.

Dilaporkan Rumah Sakit Datu Berueh hingga tadi malam ini terus menerima korban akibat gempa. Para korban ini kebanyakan tertimpa reruntuhan bangunan juga karena terjatuh dari kendaraan saat terjadinya gempa.

Rumah Sakit Datu Berueh dr Hardi Yani kepada Rakyat Aceh mengatakan, puluhan korban gempa terus berdatangan ke rumah sakit.

“Kita belum sempat mendata, konsentrasi kita memberikan bantuan pertolongan pertama kepada para korban. Ada puluhan dan terus bertambah berdatangan ke rumah sakit,” tukas dr Hardi Yani.

Sementara itu,  informasi jalur transformasi antara Takengon-Bireuen di kilometer 92 terputus. Ini disebabkan adanya tebing yang longsor akibat kekuatan gempa. Ratusan kendaraan dari kedua arah hingga kini masih terjebak di jalan dan tak bisa bergerak.

Selain kecemasan karena gempa susulan yang masih terjadi, masyarakat Bener Meriah kini juga harus mengkhawatirkan Gunung berapi Bumi Terong yang kini memasuki status siaga. Gempa diperkirakan menyebabkan gunung berapi menjadi semakin aktif. (ron)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Paman Korban Yakin Polisi Salah Sasaran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler