Demam Berdarah Renggut Tiga Korban Jiwa di Pekanbaru

Kamis, 12 Oktober 2017 – 17:30 WIB
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar demam berdarah. Foto: Health

jpnn.com, PEKANBARU - Korban jiwa akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru, Riau, terus bertambah.

Setidaknya sepanjang 2017 ini sudah ada tiga warga Kota Bertuah yang meninggal dunia.

BACA JUGA: Kesal Diminta Bayaran Begituan, Faisal Bunuh Teman Wanitanya

Tiga warga yang meninggal tersebut berada di Kecamatana Senapelan, di Kecamatan Limapuluh dan September di Kecamatan Marpoyan Damai.

Tak hanya korban jiwa, penderita DBD setiap pekannya terus bertambah.

BACA JUGA: Lihat, Pria Ini tak Bernyawa Lagi Usai Duel Maut

Di mana pada pekan 39 sebanyak 521 warga Pekanbaru yang terserang penyakit tersebut tersebar di 12 kecamatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Helda S Munir menyebutkan, jumlah penderita pada pekan 39 bertambah sebanyak 12 orang.

BACA JUGA: Duel Maut, Sama-sama Tewas Bersimbah Darah

Berada di Kecamatan Senapelan satu orang, Rumbai Pesisir satu orang, Bukit Raya empat orang, Marpoyan Damai empat orang, Pekanbaru Kota satu orang dan di Kecamatan Payung Pekaki satu orang.

"Penderitanya sebanyak 521 orang, tiga diantaranya meninggal dunia," ungkap Helda, Rabu (11/10) kemarin

Sementara itu penderita DBD secera keseluruhan tersebar di Kecamatan Sukajadi 21 orang, Senapelan 35 orang, Pekanbaru Kota 21 orang, Rumbai Pesisir 25 orang, Rumbai 34 orang, Limapuluh 27 orang, Sail 11 orang.

Kemudian di Kecamatan Bukit Raya 80 orang, Marpoyan Damai 62 orang, Tenayan Raya 72 orang, Tampan 75 orang dan Kecamatan Payung Sekaki 52 orang.

"Terbanyak berada di Kecamatan Bukit Raya, sedang yang terendah di Kecamatan Sail dengan 11 orang," papar Kadiskes Kota Pekanbaru.

Kendati setiap pekan penderita bertambah, namun Helda S Munir mengklaim jumlahnya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu pada pekan yang sama berjumlah 793 orang. Saat ini kata dia, pihaknya terus melakukan berbagai cara untuk menekan DBD di Pekanbaru.

Di antaranya melakukan sosialisasi gerakan satu rumah satu kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di 12 kecamatan di Kota Bertuah, sosialisasi pembuatan lavitrap dan fogging. "Pencegahan awal seharusnya dimulai dari lingkungan rumah," paparnya

Kadiskes juga meminta masyarakat rutin melakukan 3 M Plus dan menggelar gontong royong secara berama membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal.

"Kita minta masyarakat menjaga kebersihan lingkungan rumah. Menekan penderita DBD ini harus dilakukan secara bersama-sama, antara pemerintah dan masyarakat," jelasnya

Terakhir dia mengimbau apabila ada anggota maupun pihak keluarga dengan ciri-ciri terserang DBD agar segera membawa ke Puskemas terdekat guna mendapatkan pertolongan medis.

"Terkadang masyarakat menganggap terserang DBD hanya demam biasa saja, sehingga penangananya sering terlambat, apabila ada menderita gejalanya agar secepat membawa ke Puskesmas terdekat," pinta Helda.(*3)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis, Bapak dan Putrinya Tewas Disambar Kereta Api


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler