jpnn.com - BOGOR- Program lima juta lubang biopori mendapatkan dukungan dari semua kalangan. Seperti Sabtu (28/2) kemarin, giliran civitas akademika Fakultas Teknik Universitas Pakuan (UNPAK), khususnya Himpunan Mahasiswa Planologi Widya Panata Bumi mengawali hari dengan goyang bor biopori.
Tak hanya melibatkan mahasiswa baru dan lama, staf dan karyawan, dosen bahkan rektor kampus tersebut bersemangat melakukan goyang bor biopori. Aksi dimulai pukul 07:30 dan dipimpin langsung Rektor Unpak Bibin Rubini.
BACA JUGA: Nilai UN Jeblok, Diberi Kesempatan Tes Lagi
“Semua harus terlibat dalam menyukseskan program lima juta lubang biopori tanpa kecuali dengan kalangan kampus,” ujar Rektor UNPAK Bibin Rubini kepada Radar Bogor (JPNN Group), kemarin.
Bukan banyaknya lubang biopori yang dibuat, yang utama ialah bagaimana menyadarkan masyarakat pentingnya lubang biopori. Targetnya, kelak pola pikir masyarakat terbentuk bahwa lubang biopori memiliki banyak manfaat. Selain dapat mencegah banjir, lubang biopori dapat menyimpan air dalam tanah. “Dapat mencegah banjir di daerah Jakarta, mengurangi debit air sungai kalau hujan turun,” ungkap rektor yang juga aktif di berbagai lembaga sosial ini.
BACA JUGA: Rektor Tetap Minta SPP Dinaikkan
Lubang biopori dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat pembuatan pupuk kompos dan mengurangi jumlah sampah terutama sampah organik. “Lubang biopori menyuburkan tanah, yakni pembusukan sampah yang dimasukkan dalam lubang biopori,” ujarnya singkat.
Goyang bor biopori akan dilakukan secara rutin yang melibatkan semua kalangan kampus tanpa kecuali. Bahkan mahasiswa nantinya dapat menularkan goyang bor biopori ke daerah masing-masing terutama yang berasal dari luar kota.(mer/c/jos/jpnn)
BACA JUGA: Mendikbud Diminta Evaluasi Kurikulum SMK Kelautan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jam Mengajar Terpangkas, Ini Solusinya agar Tetap Dapat TPG
Redaktur : Tim Redaksi