Demi Amerika, Saudi Cabut Kewarganegaraan Putra Kesayangan Osama

Senin, 04 Maret 2019 – 09:05 WIB
Hamza bin Laden, putra kesayangan Osama bin Laden ini disebut-sebut adalah pemimpin baru Al Qaeda. Foto: AP

jpnn.com, RIYADH - Nama Hamza bin Laden kembali menghiasi media global. Pemerintah Arab Saudi mencabut kewarganegaraan anak lelaki mendiang Osama bin Laden itu pada Jumat (1/3).

Sehari sebelumnya, Washington menyayembarakan Hamza. Amerika Serikat (AS) menjanjikan imbalan USD 1 juta (sekitar Rp 14 miliar) bagi siapa pun yang mempunyai informasi soal Hamza.

BACA JUGA: Korsel Kecewa Perundingan AS - Korut Gagal, Jepang Malah Happy

AS menyebut Hamza sebagai pemimpin baru Al Qaeda. ''Sejak Agustus 2015, dia mengunggah pesan suara dan video di internet yang berisi ajakan menyerang AS dan sekutunya.'' Demikian bunyi pengumuman resmi AS sebagaimana dilansir The Hill.

Dalam seruannya, konon, Hamza menyebut aksi teror itu sebagai pembalasan dendam atas kematian sang ayah.

BACA JUGA: Duh, Donald Trump Ketahuan Bohong Lagi

BACA JUGA: Muak Hidup di Arab Saudi, Dua Remaja Ini Nekat Kabur ke Australia

Sebelum Washington mengumumkan sayembara Hamza, Saudi tidak pernah angkat suara tentang menantu mendiang Mohammed Atta tersebut. Atta merupakan dalang serangan 11 September 2001 alias 9/11 di AS yang merenggut sekitar 3.000 nyawa.

BACA JUGA: Kim Tegang, Trump Umbar Senyum

Tetapi, kepada media, Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan bahwa keputusan untuk mencabut kewarganegaraan Hamza itu sudah diteken pada November lalu. Yakni, sebelum AS memasukkan Hamza dalam daftar teroris.

Akhir pekan lalu, Dewan Keamanan (DK) PBB juga memasukkan Hamza pada daftar individu-individu yang kena sanksi. Itu berarti PBB berhak membekukan aset-aset Hamza dan menerapkan larangan bepergian terhadapnya.

Putra kesayangan Osama tersebut memang berpotensi tinggi menjadi khalifah baru bagi militan garis keras. Apalagi, Osama memang sudah mempersiapkannya untuk menjadi pemimpin, melanjutkan komando dirinya. (bil/c20/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuhan dan Penindasan yang Menyatukan Saudi - Tiongkok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler