Demi Cegah Krisis Internal, Polri Disarankan Transparan Selama Ungkap Kasus Tewasnya Brigadir J

Rabu, 03 Agustus 2022 – 14:39 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring Surya Fermana berharap polisi bisa lebih transparan mengungkap kasus tewasnya Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Foto Ilustrasi polisi. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring Surya Fermana berharap polisi bisa lebih transparan mengungkap kasus tewasnya Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Terlebih, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah beberapa kali berbicara tentang kasus itu agar tidak ditutup-tutupi.

BACA JUGA: Benarkah Brigadir J Ditembak Gegara Kejadian di Magelang? Irjen Dedi Berkata

"Polri harus segera ekspose perkara lebih terang agar tidak menjadi berkembang pada masalah krisis organisasi Polri," kata Surya melalui keterangan persnya, Rabu (3/8).

Dalam catatannya, polisi saat ini belum memberikan informasi yang memadai selama mengungkap kasus tewasnya Brigadir J.

BACA JUGA: Soal Otak Brigadir J Ada di Bagian Dada, Dokter Forensik Beri Penjelasan, Ternyata

"Publik hanya melihat adanya mondar-mandir koordinator penanganan dari Polda Metro ke Bareskrim. Namun, update penanganan belum didapatkan," kata Surya.

Dia mengatakan Komnas HAM yang belakangan lebih bergerak lincah daripada kepolisian di dalam menyelidiki dan memeriksa barang bukti meski tanpa kesimpulan.

BACA JUGA: Waduh! Imbas Kasus Brigadir J Bisa Merepotkan Presiden, Jangan Main-Main

Namun, dia mengingatkan Komnas HAM hanya bertugas menilai ada atau tidaknya pelanggaran dalam kasus tewasnya Brigadir J, bukan projusticia menemukan tersangka.

"Aktifnya Komnas HAM dan para pengacara pihak-pihak yang terlibat dalam perkara memunculkan kontroversi baru, publik makin ramai tetapi kepastian hukum belum didapatkan," ujar Surya.

Brigadir J sebelumnya disebut polisi tewas dalam sebuah insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan, Jumat (8/7) kemarin.

Brigadir J tewas di tempat dalam baku tembak karena terkena beberapa peluru, sedangkan Bharada E diamankan kepolisian pascaperistiwa.

Klaim kepolisian, kasus baku tembak bermula dari dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Namun, polisi masih menyelidiki kasus tewasnya Brigadir J secara mendalam. Polisi menggelar uji balistik, olah TKP, hingga autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Polhukam Anggap Logika Pengacara Brigadir J yang Ini Cerdas, Singgung CCTV


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler