jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Jepang menyediakan dana hibah darurat senilai USD 6,9 juta (sekitar Rp 100 miliar) untuk mendukung upaya UNICEF dalam menanggulangi dampak pandemi COVID-19 terhadap pendidikan, dan menguatkan sarana rantai dingin terkait program vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
Dana hibah tersebut merupakan kelanjutan dukungan Jepang pada 2020 terhadap aksi respons multisektor UNICEF untuk mengatasi dampak langsung pandemi COVID-19 di Indonesia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Kamis (22/4).
BACA JUGA: Indonesia dan UNICEF Berkolaborasi untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
“Jepang bekerja sama secara erat dengan Indonesia untuk membantu meningkatkan kapasitas sistem kesehatan dan mendorong pemulihan ekonomi berlandaskan prinsip keamanan manusia,” kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji.
“Memperluas produksi vaksin yang aman, terjangkau, dan efektif serta menyediakan akses yang merata adalah kunci untuk mengatasi pandemi. Jepang bermitra dengan UNICEF untuk memastikan vaksin sampai ke penerimanya, yaitu dengan mendukung ketersediaan rantai dingin di negeri yang luas ini,” tutur Kenji menambahkan.
BACA JUGA: Gawat! Survei Kolaborasi UNICEF Sebut Dua Juta Anak Indonesia Terancam Jatuh Miskin
Di Indonesia, program vaksinasi COVID-19 telah dimulai pada Januari 2021. Target Indonesia adalah mengimunisasi 18,5 juta penduduk menggunakan beragam produk vaksin.
Sebuah penilaian yang dilakukan baru-baru ini terhadap sistem rantai dingin Indonesia menyatakan bahwa pemberian lebih dari 335 juta dosis vaksin COVID-19 akan berdampak signifikan terhadap rantai suplai imunisasi dan kapasitas penyimpanan rantai dingin.
BACA JUGA: Katy Perry Melahirkan Anak Perempuan, UNICEF Beri Kejutan Spesial
Dana hibah Jepang akan digunakan untuk mengadakan sarana rantai dingin, termasuk fasilitas penyimpanan dingin dan transportasi untuk mendukung akses dan distribusi vaksin COVID-19 secara merata ke seluruh pelosok Indonesia.
Dalam hal ini, UNICEF akan mengadakan, mendistribusikan, dan memasang peralatan rantai dingin di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta menguatkan kapasitas kelembagaan dalam mengelola peralatan itu.
Sementara itu, Program Safe Return to Learning (kembali belajar dengan aman--red) yang didukung oleh pemerintah Jepang bertujuan menjawab kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan psikososial anak-anak di Papua dan Sulawesi Selatan.
Dukungan ini juga akan menguatkan sistem dan kemampuan nasional untuk memberikan layanan publik dasar kepada kelompok-kelompok masyarakat di daerah terpencil yang kekurangan akses layanan.
Melalui program tersebut, UNICEF akan bekerja sama dengan otoritas setempat agar anak-anak, khususnya di daerah yang paling tertinggal, dapat kembali ke sekolah dengan aman, meneruskan kegiatan belajar, dan mendapatkan layanan kesehatan penting yang sempat terhambat selama pandemi.
UNICEF juga hendak meningkatkan prasarana air, kebersihan, dan sanitasi, serta menyosialisasikan perilaku sehat, serta terus memperluas pelayanan perlindungan anak untuk kelompok yang paling membutuhkan.
“UNICEF berterima kasih atas komitmen berkelanjutan Jepang untuk mendukung anak-anak yang paling rentan di Indonesia pada masa COVID-19. Melalui kontribusi ini, UNICEF akan mampu mendukung upaya otoritas setempat mengakhiri pandemi, agar anak-anak dapat kembali bersekolah dengan aman,” ujar Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil