Demi Ini, GREENS Gandeng Perusahaan asal UEA

Selasa, 05 Juli 2022 – 14:19 WIB
Geraldi Tjoa, Erwin Gunawan, Lutfhi Bagis bersama Menteri BUMN Erick Thorir di sela rapat kunjungan pemerintah Indonesia dan UEA di Abu Dhabi, 1 Juli 2022. Foto dokumentasi GREENS

jpnn.com, JAKARTA - GREENS, sebuah startup di bidang teknologi agrikultura (agritech) asal Indonesia berkolaborasi dengan salah satu perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA).

Kolaborasi ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman dengan E-Tech Holding Company di Abu Dhabi, pada Kamis (30/6).

BACA JUGA: Agritech Startup TaniHub Group Catat Pertumbuhan Fantastis Sepanjang 2020

Kedua belah pihak setuju untuk mengeksplorasi kerja sama dengan para investor dari UEA serta mendukung ketahanan pangan kedua negara food security).

Penandatanganan nota kesepahaman antara GREENS dan E-Tech Holding Company ini diselenggarakan di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.

BACA JUGA: Kementan Dorong Digitalisasi dan Pembiayaan Pertanian untuk Ketahanan Pangan

GREENS memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food loss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik.

GREENS menciptakan inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (GREENS pod) yang memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan, Blockchain, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT) untuk menciptakan desentralisasi sumber pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Wajib Kuasai Teknologi

"GREENS pod bisa mengatur suhu udara, kelembaban udara, pengaturan cahaya, hingga perencanaan penanaman sumber pangan jangka panjang sehingga hasil panen terprediksi, lebih konsisten dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi," tutur Geraldi Tjoa, Direktur dan Co-Founder GREENS dalam keterangan persnya, Selasa (5/7).

Oleh karena bentuknya yang portabel dan moduler, GREENS pod mudah ditempatkan di berbagai lokasi sehingga dapat menghasilkan hasil tanam yang dapat langsung dipanen, diolah dan dikonsumsi di tempat yang sama (hyperlocal foods).

“Masalah ketahanan pangan (food security) menjadi landasan upaya kami membantu menghasilkan sumber pangan secara mandiri bagi penduduk serta dapat menjamin keberlangsungan masa depan ketahanan pangan negaranya,” ungkap Geraldi Tjoa. 

Dia melanjutkan, GREENS akan terus melahirkan inovasi di bidang teknologi agrikultur seperti Meta Farming atau pertanian virtual yang bisa diikuti setiap orang dan memampukan setiap orang untuk menikmati hasil panennya sendiri walau tinggal di kota besar.

Menteri Erick Thohir yang hadir dalam penandatanganan MoU, menjelaskan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia adalah Rp 4,500 triliun untuk digital economy.

Pemerintah Indonesia saat ini tengah memperbaiki regulasi agar Indonesia fidak hanya menjadi “market” dunia tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dunia. 

“Kami harap GREENS terus berkembang dan kami akan terus mendukung startup Indonesia," kata Erick Thohir. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler