Demi Keadilan, Warga Brasil Dukung Argentina jadi Juara Copa America 2021

Sabtu, 10 Juli 2021 – 21:02 WIB
Final Copa America 2021 Argentina Vs Brasil. Foto: copaamerica

jpnn.com, RIO DE JANEIRO - Warga Brasil Fabiola Andrade mendukung Argentina menjadi juara Copa America 2021.

Padahal lawan Lionel Messi cum suis pada laga puncak di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (11/7) pagi WIB itu, ya Brasil si tuan rumah.

BACA JUGA: Jelang Final Copa America 2021: Neymar Kesampingkan Persahabatannya dengan Messi

Sebagian besar warga Brasil memang tidak pernah setuju Copa America 2021 diselenggarakan di negaranya yang masih diamuk pandemi COVID-19.

Mereka tidak suka kepada Presiden Jair Bolsonaro yang menganggap sepi pandemi padahal setengah juta penduduk negara itu meninggal dunia karena penyakit tersebut.

BACA JUGA: Masih Kesal dengan Bek Kolombia Yerry Mina, Luis Suarez: Silakan Joget Lagi

Mereka tak ingin Copa dipakai sebagai alat politik oleh Bolsonaro.

Namun, banyak juga yang bukan karena faktor itu. Banyak yang mendukung Argentina karena Messi.

BACA JUGA: Jelang Argentina vs Brasil, Lionel Messi Takut dengan Neymar?

"Sebelum menimpuki saya di ruang publik, biar saya jelaskan (alasan saya mendukung Argentina)," kata wartawan SporTV Brasil Fabiola Andrade seperti dikutip ESPN.

"Saya cinta Brasil dan sepak bola Brasil, saya memang punya beberapa teman orang Argentina. Namun, saya tak menggunakan mereka semua itu sebagai alasan mendukung Argentina dalam final Copa America, tidak. Saya mendukung karena saya mencintai sepak bola dan @leomessi. Orang ini mesti memenangi gelar bersama kostum negaranya! Demi keadilan!" papar Andrade.

Di dunia ini, banyak yang mengungkapkan alasan serupa dengan Andrade. Karena Messi.

Karena Messi memengaruhi milenium ini. Messi juga meraih berbagai penghargaan baik individual maupun non-individual yang sudah didapatkannya, termasuk Ballon d'Or yang sudah enam kali direngkuh.

Legenda-legenda seperti Diego Maradona, Franz Beckenbauer, Johan Cruijff atau Michel Platini tak bisa melakukannya.

Namun, gelar Piala Dunia dan Copa America belum pernah menjadi catatan prestasi Messi hingga usia 34 ini.

Final Copa America 2021 rasa pandemi ini adalah final Copa keempat Messi yang bisa saja menjadi kesempatan terakhir untuk finis bersama sebuah tim juara.

Sebelum ini dia selalu saja gagal, tidak hanya dalam final Copa, tetapi juga Piala Dunia.

Pertama dia gagal pada final Copa America 2007 di Venezuela ketika masih berusia 20 tahun. Brasil yang tak diperkuat pemain-pemain bintangnya mengalahkan Argentina 3-0.

Setahun kemudian Messi menutup kegagalan itu dengan mengantarkan Argentina meraih medali emas Olimpiade 2008 di Beijing.

Ketika dia sudah matang bersama timnas dan Barcelona, Messi mendapatkan tiga kali kesempatan merebut trofi turnamen besar sepak bola; final Piala Dunia 2014, dan dua final Copa America edisi 2015 dan 2016. Semuanya gagal total.

Jerman menghabisi Argentina 1-0 dalam final Piala Dunia 2014 di Brasil, padahal saat itu Messi bermain cemerlang sampai dinobatkan 'man of the match' pada empat pertandingan sebelum mencapai final.

Dia beberapa kali nyaris menjebol gawang Jerman, tetapi akhirnya harus melupakan trofi Piala Dunia ketika gol semata wayang Mario Gotze membunuh mimpi dia dan Argentina.

Dunia bersimpati kepada Messi, sampai Golden Ball pun diberikan kepada dia, karena memang menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen itu.

Setahun kemudian final Copa America 2015. Kali ini Chile mengubur impian Messi lewat adu penalti 4-1 setelah selama 120 menit bermain 0-0.

Messi dianugerahi Most Valuable Player, tetapi menolaknya.

Mungkin Messi merasa tak lagi membutuhkan anugerah pribadi karena yang dia butuhkan adalah juara bersama Argentina.

Satu tahun kemudian kesempatan kesempatan muncul dalam final Copa America 2017. Kembali Chile menjungkalkan Argentina dalam adu penalti setelah juga selama 120 menit bermain 0-0.

Messi kecewa berat, dan kemudian menyatakan mundur dari timnas.

Selama turnamen ini pun dia tetap menjadi bintang turnamen ini, sampai pelatih Chile, Juan Antonio Pizzi, menyanjung Messi pemain terbaik dalam Copa America 2016 itu.

Lima tahun berlalu, Sabtu 10 Juli yang bertepatan dengan Minggu pagi di Indonesia, Messi akan mencoba lagi peruntungan saat negaranya menghadapi tuan rumah.

Sekalipun pernah mengumumkan mundur dari timnas, Messi selalu siap membela negaranya. Dia sebenarnya pejuang yang tak pernah menyerah.

“Saya selalu siap untuk tim nasional saya. Impian terbesar saya adalah meraih gelar bersama kostum ini,” kata Messi. “Saya sudah sering hampir (meraih gelar). Tak berhasil juga, tetapi saya akan terus berusaha," kata Messi.

Sembilan pelatih Argentina sudah berusaha meniru model bermain Barcelona yang membuat Messi bersinar dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub itu, ke dalam tubuh timnas Argentina.

Namun, sepertinya baru kali ini upaya itu berhasil.

Selama Copa America 2021, Messi sudah mencetak empat gol dan lima assist. Dia bermain dengan gaya Barcelona untuk timnasnya, mencetak gol dari tendangan bebas, memperdaya lawan dengan terus berlari dan melepaskan rangkaian umpan meskipun sudah dimakan usia. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Duel Neymar vs Messi, Usai Argentina Singkirkan Kolombia di Semifinal Copa America 2021


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler