Demi Kemajuan Petani, Gubernur Gorontalo Siap Fasilitasi Peneliti

Senin, 11 Agustus 2014 – 22:00 WIB
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang diapit Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho tengah menerima penghargaan Budhipura dari Kementerian Riset dan Teknologi yang diserahkan Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Senin (11/8). Foto: Humas Pemprov Gorontalo

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan komitmennya untuk memfasilitasi penelitian demi kemajuan petani di daerahnya. Hal itu disampaikan Rusli di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Senin (11/8), usai menerima penghargaan Budhipura dari Kementerian Riset dan Tekonologi yang diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono.

Budhipura merupakan penghargaan tingkat nasional untuk provinsi yang dianggap memiliki kontribusi maksimal dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain Gorontalo, provinsi lain yang juga mendapatkan penghargaan Budhipura adalah Sumatera Utara, Sulawsi Selatan dan Jawa Tengah (Jateng).  

BACA JUGA: Kota Serang Mudah Disusupi ISIS

Menurut Rusli, Pemprov Gorontalo bersedia memfasilitasi peneliti dari daerah lain demi membantu para petani di provinsi penghasil jagung itu. Rusli mengatakan, kesediaannya memfasilitasi para peneliti itu merupakan upaya mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.

“Saya sebagai Gubernur Gorontalo mau memfasilitasi peneliti untuk datang ke Gorontalo, ayo tinggal bersama petani dan ajarkan petani kami teknologi pangan. Ini demi membangun kesejahteraan petani,” katanya.

BACA JUGA: 75 Guru Swasta jadi Honorer K2, Gagal Kantongi NIP CPNS

Lebih lanjut Rusli mengatakan, penghargaan Budhipura itu bukan berarti upaya Pemprov Gorontalo mendorong kemajuan penelitian terhenti. Sebab, ia berharap teknologi yang dihasilkan para peneliti bisa diterapkan di berbagai daerah.  
 
“Coba ada orang Gorontalo atau provinsi lainnya yang tinggal di Jakarta dan punya keahlian di bidang ristek (riset dan teknologi, red) diminta untuk kembali ke kampung halaman dulu. Terapkan implementasinya di daerah, baru nanti setelah berkarya di daerah ditarik kembali oleh pemerintah pusat,” harapnya.(jpnn)

BACA JUGA: OB Dibunuh, Usus Terburai

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Honorer K2 yang Tidak Lengkap Bertambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler