jpnn.com, JAKARTA - Kompetisi basket tertinggi di Indonesia yakni IBL kembali akan bergulir pada 14 Januari 2023 mendatang.
Menghadapi musim baru, IBL membuat terobosan baru dengan menambah jumlah pertandingan sebanyak 240.
BACA JUGA: FIBA World Cup 2023: Timnas Basket Kanada Main di Indonesia, Bintang NBA Berdatangan
Nantinya tercatat di babak reguler, 16 tim yang bertarung akan bermain sebanyak 30 pertandingan.
Jumlah ini tercatat meningkat mengingat musim lalu hanya memainkan sebanyak 176 laga.
BACA JUGA: Dewa United Pindah Kandang ke Banten Menjelang IBL 2023
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah mengaku terus memberikan terobosan baru untuk bisa menghasilkan meningkatkan level bermain para pebasket Indonesia.
Hal tersebut sangat berguna untuk nantinya pebasket Indonesia bersaing di level tim nasional pada turnamen internasional.
BACA JUGA: IBL 2023: Kehilangan 2 Pilar Penting, RJ Amartha Hangtuah Bongkar Pasang Pemain
"Musim depan akan ada 240 pertandingan, hal itu meningkat dibanding musim lalu yang hanya sebanyak 176 pertandingan,” ungkap Junas saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (14/12) sore WIB.
Tidak hanya jumlah pertandingan yang mulai banyak, pemain asing IBL 2023 tidak bisa dianggap sebelah mata.
Setelah peraturan maksimal tinggi badan dihapuskan, tim-tim IBL antusias mencari pebasket berposisi center murni dengan tinggi menjulang.
Hal ini dianggap sebuah kemajuan mengingat level kompetisi nantinya bisa meningkat di kompetisi tahun depan.
"Antusiasme tim sangat luar biasa, di bursa transfer sangat tinggi. Hal itu sangat menunjukkan keseriusan tim-tim IBL menghadapi musim depan,” tambah Junas.
IBL 2023 rencananya akan dibuka di Bali sebelum berpindah ke beberapa tempat seperti Surabaya, Malang, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung dan Tangerang atau Batam.
Rencananya untuk babak playoff, nantinya kompetisi akan digelar dengan sistem kandang dan tandang.
Hal tersebut digelar untuk tim-tim yang punya basis fan besar untuk bisa mendulang dukungan lebih besar lagi di laga hidup dan mati itu.(mcr16/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Naufal