jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin merespons kabar yang beredar luas terkait Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang meminta bantuan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencabut Resolusi 2334 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Resolusi yang dipelopori Barack Obama saat menjadi Presiden AS itu pun kini mencuat seiring kekalahan Donald Trump.
BACA JUGA: Indahnya Persahabatan, Maskapai Uni Emirat Arab Segera Buka Penerbangan ke Israel
Azis melihat Israel secara jelas melanggar hukum internasional dengan menduduki tanah Palestina.
Dia menegaskan tidak ada satu negara di belahan bumi ini, khususnya negara Islam, yang mendukung Israel. Ini terlepas dari hasil komunikasi yang dilakukan Netanyahu.
BACA JUGA: Nikmatnya Jadi Sahabat Israel, Uni Emirat Arab Bebas Borong Senjata-Senjata Tercanggih Amerika
”Mungkin kita masih ingat dengan sumpah Yasser Arafat, 32 tahun lalu. Sosok Dewan Nasional Palestina itu memproklamirkan berdirinya negara Palestina yang ibu kotanya di Yerusallem (Al-Quds). Sayangnya proklamasi kemerdekaan itu tidak sejalan dengan kenyataan,” kata Azis di Jakarta, Selasa (17/11).
Politikus Partai Golkar itu menegaskan bahwa Indonesia secara jelas dan tegas menolak apa pun manuver yang dilakukan Israel demi mempertahankan Tepi Barat dan Yerussalem.
BACA JUGA: Bersedia Jadi Sahabat Israel, Sudan Dapat Hadiah dari Donald Trump
”Dunia tahu Israel sampai hari ini masih mengendalikan perbatasan, menguasai pajak, dan sumber-sumber penghidupan rakyat Palestina. Lalu apakah pantas cara ini? Tak ada sisi kemanusiaan yang dibangun Israel selama ini,” kata legislator dari Lampung itu.
Mantan ketua Komisi III DPR itu mengatakan bahwa selama ini proses pembangunan berbagai infrastruktur di Tepi Barat dan Al-Quds selalu diiringi penggusuran dan pengusiran bangsa Palestina yang telah lama tinggal di daerah tersebut.
”Maka tidak ada alasan bagi Rusia untuk membela Israel. DPR meminta Kementerian Luar Negeri untuk menyikapi hal ini, dan mendorong agar perdamaian dapat tercipta. Jangan ada lagi kekerasan di sana,” tegasnya.
Azis berharap Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu memberikan tanggapan yang bijak terkait permasalahan Israel-Palestina.
”Supaya dapat ditemukan solusi dari pertikaian dan pendudukan Israel terhadap Palestina yang telah dilakukannya sejak 1967,” tutupnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy