jpnn.com, WASHINGTON - Salah satu keuntungan yang didapat Uni Emirat Arab setelah menormalisasi hubungan dengan Israel adalah terbukanya akses ke senjata-senjata tercanggih bikinan Amerika Serikat.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Selasa waktu setempat, memastikan bahwa Amerika Serikat berencana menjual 50 unit pesawat tempur multi peran siluman F-35 kepada Uni Emirat Arab sebagai bagian dari paket senilai USD 23,37 miliar (Rp 329,9 triliun).
BACA JUGA: Mau Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab? Silakan Mendaftar Lewat Kemenag
Departemen Luar Negeri AS sudah mengirimkan pemberitahuan resmi penjualan pesawat tempur siluman itu kepada Kongres.
Pesawat ini sejak lama diincar sekutu AS di Teluk yang baru mendapatkan lampu hijau untuk membelinya setelah September lalu menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.
BACA JUGA: Satu Lagi Negara Islam Ikut Memfasilitasi Hubungan Israel-Uni Emirat Arab
"Kesepakatan bersejarah UEA dalam menormalisasi hubungan dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham memberikan kesempatan sekali dalam satu generasi untuk transformasi secara positif langkah strategis kawasan itu," kata Pompeo seperti dikutip Reuters.
"Lawan-kawan kita, khususnya yang di Iran, tahu ini dan akan melakukan apa saja guna mengacaukan keberhasilan bersama ini," kata dia.
BACA JUGA: Palestina Benar-Benar Sakit Hati kepada Uni Emirat Arab, Seperti Ditikam dari Belakang
Para anggota legislatif dari Demokrat pada 29 Oktober melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri sudah membahas secara informal penjualan ini dengan Kongres yang memiliki kekuasaan membatalkan penjualan persenjataan.
Demokrat menyuarakan keprihatinan karena penjualan F35 ini dikhawatirkan bakal memicu perlombaan senjata di kawasan itu dan membahayakan supremasi militer Israel di kawasan tersebut.
Namun Israel tak menolak penjualan pesawat tempur itu ke UEA karena negara ini sendiri justru mengincar wahana tempur lebih canggih lagi dari Amerika Serikat.
Pompeo memastikan bahwa penjualan itu meliputi 50 unit F-35 yang setara dengan ukuran armada pesawat buatan Lockheed Martin itu yang dimiliki Israel. Pesawat ini bisa digunakan untuk intelijen, serangan udara dan pertempuran udara.
Pompeo menyebut penjualan itu termasuk 18 unit drone canggih MQ-9B dan juga amunisi udara dan darat senilai USD 10 miliar. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil