jpnn.com, BEOGRAD - Presiden Serbia Aleksandar Vucic berjanji kepada rakyatnya bahwa selama ia menjabat kepala negara, Serbia tidak akan bergabung dengan Pakta Pertahanan Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Saat ini Serbia adalah salah satu dari segelintir negara yang memiliki kebijakannya sendiri. Kita mandiri dan berpikiran bebas," kata Vucic dalam pidatonya di depan kerumunan warga di Sokobanja, Jumat.
BACA JUGA: Finlandia Resmi Masuk NATO, Nantikan Pembalasan Rusia!
Vucic berupaya meyakinkan rakyatnya dengan mengatakan "selama saya menjabat presiden, dan itu berlaku sampai empat tahun ke depan, serta sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata, saya yakinkan Anda semua bahwa Serbia tidak akan bergabung dengan NATO ataupun blok militer mana pun."
"Serbia akan berupaya sekuat tenaga mempertahankan netralitas militernya dan mempertahankan kemerdekaannya. Ini pilihan kita," kata dia.
BACA JUGA: NATO Cawe-Cawe di Indo-Pasifik, Tetangga China Justru Senang
Sebelumnya, politisi yang pernah menjabat perdana menteri Serbia ini menekankan bahwa Barat menyeru Serbia agar bergabung dengan NATO dengan menunjuk Rusia sebagai ancaman global.
Dalam pernyataan terpisah, ia mengatakan negaranya tidak bisa bergabung dengan NATO karena aliansi militer tersebut yang justru "mengancam Beograd."
BACA JUGA: Rusia Masih Menahan Diri Soal Bergabungnya Finlandia dengan NATO, Akankah Swedia Menyusul?
Vucic justru menilai wakil-wakil Barat sendiri yang menyusup masuk teritori Serbia dan membunuh penduduknya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif